Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Orang Afghanistan Tidak Mempercayai Taliban dan Pakistan

31 Agustus 2021   07:00 Diperbarui: 2 September 2021   09:01 2125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang-orang menunggu untuk dapat diberangkatkan dengan pesawat saat mereka berebut untuk melarikan diri ke luar negeri, di Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). Foto: AFP/WAKIL KOHSAR via KOMPAS.com

Sebagai sekutu utama AS dalam perang melawan teror, Pakistan menerima bantuan jutaan dolar AS sejak tahun 2001. Kemudian berita mengejutkan ini datang dari Jend. Hamid Gul, mantan ketua ISI, yang mengakui pada tahun 2014 bahwa Pakistan bahkan menggunakan bantuan AS untuk melanjutkan pendanaan Taliban setelah serangan teror 11 September.

Tidak heran, Pakistan sangat gembira dengan kemenangan Taliban belum lama ini di Afghanistan. Perdana Menteri Pakistan Imran Khan mengumumkan bahwa warga Afghanistan telah mematahkan "belenggu perbudakan". 

Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengunjungi Tajikistan, Uzbekistan, Turkmenistan dan Iran untuk mendapatkan dukungan bagi rezim baru Taliban.

"Pakistan percaya bahwa negara-negara tetangga memiliki kepentingan penting dalam perdamaian, keamanan dan stabilitas Afghanistan dan kawasannya," kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

Tidak jelas mengapa seorang Menteri Luar Negeri Pakistan mengunjungi empat negara untuk mendapatkan dukungan bagi kelompok teror seperti Taliban.

Taliban adalah Taliban untuk selamanya. Orang seharusnya tidak percaya bahwa Taliban 2.0 berbeda dengan Taliban di akhir abad ke-20. Orang Afghanistan tahu betul mengenai sifat pemimpin Taliban dan anggotanya. Itulah mengapa orang Afghanistan mempertaruhkan nyawa mereka untuk melarikan diri dari Afghanistan.

Banyak orang Afghanistan merasa bahwa Pakistan adalah alasan utama penderitaan mereka. Pakistan-lah yang memberikan dukungan politik dan militer kepada berbagai faksi untuk saling berperang di Afghanistan sejak tahun 1970-an.

Selama pendudukan Soviet pada tahun 1980-an, Pakistan mengumpulkan lebih dari 80,000 pejuang mujahidin dari Afghanistan, Pakistan dan banyak negara Timur Tengah untuk berperang melawan pasukan Soviet. 

Lebih dari 5 juta warga Afghanistan menjadi pengungsi, yang berlindung sebagian besar di Pakistan dan Iran. AS dan Arab Saudi menyalurkan lebih dari AS$3 miliar melalui militer Pakistan dan ISI untuk didistribusikan kepada para pejuang mujahidin.

Setelah Soviet meninggalkan Afghanistan pada tahun 1989, ISI terus memberikan senjata, pelatihan dan uang kepada kelompok-kelompok Afghanistan dan akhirnya menciptakan monster Taliban pada tahun 1994.

Pakistan secara terbuka mendukung Taliban secara militer antara tahun 1994 hingga 1996, yang menimbulkan kecaman internasional. Bahkan Sekretaris Jenderal PBB saat itu Kofi Annan menggambarkan tindakan Pakistan di Afghanistan "sangat menyedihkan".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun