Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kehadiran Menhan China, Doktrin AS Akan Membawa Nuansa Baru terhadap Dialog Shangri-La

31 Mei 2019   06:00 Diperbarui: 31 Mei 2019   06:17 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Tentu saja, AS, Vietnam, Filipina, Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Inggris, Perancis, dan banyak negara lainnya akan mengangkat masalah SCS dan beberapa negara diperkirakan akan mengkritik tindakan-tindakan China yang selalu ilegal dan provokatif di dalam perairan SCS.

Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu diperkirakan akan mengangkat masalah SCS di SLD tahun ini. 

Bagi Indonesia, sebuah negara non-penggugat dan hanya memiliki masalah kecil dengan China di perairan Laut Natuna Utara, masalah SCS harus diselesaikan melalui negosiasi damai berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

 Pada hari Kamis (30 Mei), ada kunjungan kejutan dari Shanahan ke Jakarta. Ia tiba di Jakarta pada hari Kamis dan bertemu dengan Ryamizard beserta Presiden Joko "Jokowi" Widodo untuk membahas masalah SCS, keamanan regional dan rencana strategis baru AS untuk kawasan Indo-Pasifik. 

Strategi ini dirancang untuk menekan ambisi maritim China yang sifatnya expansif. Akan sangat menarik untuk mendengar tanggapan pertama dari Wei terhadap strategi baru AS ini.

Tahun ini, tuan rumah Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong akan menyampaikan pidato utama di IISS SLD ke-18. Ia mungkin akan berbicara mengenai hubungan AS-China dan peran negara-negara kecil dalam arsitektur keamanan regional.

"Kami sangat senang bahwa pada tahun dua abad Singapura, Perdana Menteri Lee Hsien Loong akan menyampaikan pidato utama pada jamuan makan malam pembukaan Dialog IISS Shangri-La pada tanggal 31 Mei nanti. 

Singapura, yang telah bertindak sebagai negara tuan rumah untuk Dialog ini sejak dimulainya pada tahun 2002, memiliki kepentingan besar dalam stabilitas kawasan dan secara konsisten bekerja keras secara diplomatis dan dalam hal menyediakan pertahanannya sendiri," Tim Huxley, direktur eksekutif IISS-Asia, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

SLD ini diselenggarakan pada saat yang genting ketika China dan AS terlibat dalam perselisihan yang sedang berlangsung mengenai perdagangan, kebebasan navigasi, dan kebebasan terbang (overflight) atas yang berbasis pada aturan internasional. 

Hasil SLD akan relevan bagi para pemimpin ASEAN, yang akan berkumpul pada 22-23 Juni di Chiang Mai, Thailand, untuk KTT ASEAN ke-34.

Dengan meningkatnya ketegasan China, negara-negara ASEAN perlu mempercepat pembahasan Kode Etik (COC) tentang SCS dengan China. Tetapi para pemimpin ASEAN harus menekankan efektivitas COC. COC harus mengikat secara hukum dan didasarkan pada Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun