Mohon tunggu...
Veeramalla Anjaiah
Veeramalla Anjaiah Mohon Tunggu... Administrasi - Wartawan senior

Wartawan senior

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Indonesia-Azerbaijan Rayakan 25 Tahun Hubungan Diplomatik

30 September 2017   05:23 Diperbarui: 30 September 2017   05:38 1956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakil Perdana Menteri Azerbaijan Elchin Afandiyev (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (kanan) di kantor wakil presiden saat kunjungan Elchin ke Jakarta tahun lalu. | Courtesy of Kedutaan Besar Azerbaijan Jakarta

Azerbaijan, sebuah negara yang kaya akan minyak di Kaukasus Selatan, telah muncul sebagai salah satu pemasok utama minyak mentah ke Indonesia setelah Arab Saudi selama 10 tahun terakhir.

Sejak 2012 hingga 2015, hasil kumulatif perdagangan bilateral mencapai 7 miliar dolar AS, termasuk rekor tertinggi perdagangan bilateral di tahun 2014 senilai 2,42 miliar dolar, dengan Indonesia sebagai pengimpor minyak mentah, bahan kimia, produk makanan, logam besi dan logam non-ferrous dari Azerbaijan, dan juga pengekspor minyak sawit, kopi, kertas, tekstil karet dan kerajinan tangan ke Baku.

Dengan hanya kurang dari 10 juta orang, Azerbaijan telah muncul sebagai mitra dagang terbesar kedua di Indonesia di antara Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) setelah Rusia.

Tapi perdagangan bilateral yang mengesankan ini tidak mencerminkan potensi ekonomi Indonesia dan Azerbaijan yang sebenarnya. Kedua negara harus bekerja keras untuk memanfaatkan potensi yang sangat besar ini agar dapat saling menguntungkan di masa depan.

Indonesia, anggota G20 dengan ekonomi senilai 1 triliun dolar dan 265 juta penduduk, juga menyadari kepentingan strategis Azerbaijan dan membuka kedutaan besarnya di Baku pada 2 Desember 2010.

Kini kedua negara telah fokus untuk memperluas bidang kerjasama ekonomi baru. Azerbaijan ingin menginvestasikan sebagian dari kekayaan minyaknya di sektor energi, pertambangan, infrastruktur dan manufaktur Indonesia yang menjanjikan.

Indonesia juga berusaha mengubah Baku sebagai pintu gerbang negara-negara CIS untuk produk utamanya. Indonesia juga berusaha untuk menarik wisatawan Azerbaijan ke Indonesia.

Hubungan politik

Azerbaijan dan Indonesia memiliki pandangan politik yang sama mengenai banyak isu internasional seperti pluralisme, terorisme, demokrasi, perdamaian dan toleransi. Keduanya adalah anggota aktif OKI, PBB dan Gerakan Non-Blok.

Secara bilateral, kedua pemimpin negara tersebut memiliki hubungan yang baik dan secara teratur bertemu di sela-sela acara internasional. Beberapa kunjungan tingkat tinggi dari kedua negara telah berlangsung dalam dekade terakhir.

Azerbaijan selalu berterima kasih kepada Indonesia atas dukungan terus-menerusnya terhadap masalah integritas teritorial Azerbaijan, terutama terkait masalah kedudukan ilegal Armenia di wilayah Azerbaijan yang disebut Nagorno-Karabakh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun