Pada era Balotelli dkk, Liverpool bertengger diposisi 6 klasemen akhir liga musim 2014-2015 dengan 62 poin hasil dari 18 kemenangan, 8 imbang, dan 12 kekalahan, mereka mencapai semifinal FA Cup, serta semifinal Piala Liga Inggris (English League Cup), tersingkir dibabak grup Liga Champions, serta tersingkir dibabak 32 besar Liga Eropa (Europe League). Inilah pencapaian Liverpool era trio Balotelli-Borini- Lambert yang diarsiteki Brendan Rodgers yang sempat membawa skuad Si Merah ini bersaing ketat memperebutkan gelar Liga Inggris dimusim sebelum kedatangan Balotelli. Namun itu kisah masa lalu.Â
Sedikit membahas, saat ini Liverpool sudah kembali menunjukan kelas mereka sebagai tim terkuat dimuka bumi, dengan memenangi Champions ke-6nya di 2019, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antar Klub serta memastikan Liga Inggris musim ini. Trio Salah-Mane-Firmino menjadi kunci mereka berprestasi, ditambah dengan pelatih jenius Jurgenn Klopp yang memimpin skuat Liverpool saat ini.
Dibandingkan dengan Liverpool era Balotelli, bagaimana dengan Arsenal musim ini yang disebut sedang inkonsisten?
Hingga pekan ke-33 liga Inggris, Arsenal musim ini bertengger diposisi 7 klasemen sementara dengan 49 poin, hasil dari 12 kemenangan, 13 imbang dan 8 kekalahan.
 Tertinggal 3 angka dari Wolves diperingkat 6, serta terpaut 8 poin dari Chelsea sebagai peringkat 4 yang merupakan jatah terakhir untuk masuk zona champions Eropa, Arsenal dirasa sulit masuk 4 besar.Â
Pasukan Mikel Arteta mengalami musim yang kurang lebih sama seperti Liverpool era Balotelli. Minim gelar, minim pemain bintang, tanpa pemimpin dilapangan seperti sosok legenda mereka seperti Thierry Henry, Van Persie, dan Fabregas. Tidak, mereka tidak memiliki sosok seperti ketiga mantan pemain mereka tersebut.
Jadi bagaimana? Â
Siapa lebih mengenaskan? Liverpool era Balotelli, atau Arsenal saat ini?