Mohon tunggu...
An
An Mohon Tunggu... Freelancer - Welcome to my site!

Just an ordinary girl who poured stories, trips, inspiration in writing. Happy reading! and don't forget to follow me. thankyou!

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Menjadi Fresh Graduate, Sudah Siapkah Anda?

22 Agustus 2019   11:46 Diperbarui: 22 Agustus 2019   11:52 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum teman-teman.

Kembali lagi bersama saya dalam blog yang sudah lama tidak banyak terisi. Kali ini saya akan sharing dan bercerita seputar dunia kerja dan perspektif dari seorang lulusan baru. Ada apa sih? Ada yang penasaran? Yuk kita simak ceritanya.

Kilas balik dari perjalanan saya saat akan menjadi seorang lulusan baru pada sebuah perguruan tinggi, kala itu menjadi seorang mahasiswi tingkat akhir tentu tidaklah jauh dari pemikiran "saya ingin segera lulus dari sini (universitasnya)". Namun saat itu saya berfikir, apa yang sudah saya persiapkan untuk menghadapi dunia kerja?

 Ternyata belum ada. Pada saat liburan semester menjelang akhir perkuliahan saya membuat cv/resume untuk kemudian dimasukkan dalam laman pencarian kerja. Saat itu saya memilih untuk menjadi internship.

Banyak yang bertanya kepada saya, "kenapa harus magang?" "memangnya magang itu penting?" "ah magang mah ga seberapa" "skripsi lebih penting daripada magang" dan masih banyak lagi yang lainnya.

Saya menjawab semua pertanyaan itu dengan santai, kenapa harus magang? Karena menurut saya, berbekal pengalaman organisasi kampus pun tidak cukup. Pada dasarnya skripsi adalah hal penting yang juga harus di prioritaskan. Namun alih-alih berfikir demikian, saya justru berfikir dengan mengikuti magang setidaknya saya sudah terlatih nantinya untuk menghadapi dunia kerja, dimana didalamnya terdapat berbagai tuntutan, arahan, dan kerjasama tim.

Penting atau tidaknya magang itu kembali pada perspektif Anda masing-masing. Jika menurut Anda itu penting, maka lakukanlah. Namun jika itu dianggap tidak terlalu perlu, maka tidak usah dipaksa. Semua pilihan ada pada Anda sendiri.

Setelah semua perjalanan panjang dari kesibukkan saya. Akhirnya saya mencapai titik dimana saya harus bergerak maju. Berdiri pada pijakan kaki sendiri, berbekal dengan pengalaman yang tidak banyak, bersaing dengan perangai dari berbagai kalangan dan bermental kuat saat mereka mengeroyok dengan berbagai pertanyaan. Semua itu saya sebut sebagai jobhunter.

Bagi saya, seorang lulusan baru harus mampu menghadapi berbagai tolakan, penantian bahkan tahapan proses yang sangat panjang. Seorang freshgraduate juga harus mampu memahami tahapan tes demi tes yang dilewati. Jadikan pembelajaran sepanjang pencarian kerja berlangsung. 

Pancarkan aura percaya diri, penuh keyakinan dan berfikir positif. Tetapi jika semua hal tsb sudah kita lakukan, kenapa belum terpanggil juga oleh perusahaan?

Saya pun tidak tahu pasti alasannya. Bisa jadi karena faktor dari diri kita sendiri yang belum siap dan kurang meyakinkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh recruiter. Atau bisa jadi faktor pertimbangan dan penliaian antara hrd dengan usher. Namun jangan berkecil hati. 

Karena pada dasarnya semua orang memiliki proses yang berbeda. Beberapa dari mereka berhasil direkrut oleh perusahaan, karena dirasa mampu dan mumpuni sehingga dapat meyakinkan pihak hrd dan usher. 

Menurut saya, menjadi freshgraduate harus memiliki mental baja, kebal dan pantang menyerah. Seorang freshgraduate pun harus mampu menjual nilai dari dirinya, mulai dari segi berpakaian, tata krama, pengetahuan seputar perusahaan yang di tuju, dan juga keyakinan atas jawaban yang dilontarkan. 

Sehingga dengan demikian, apapun hasil dari perjuangan yang telah Anda lakukan nanti tidak akan terasa berat, karena Anda sudah memiliki mental dan hati yang kuat.

Sebagai penutup, dosen saya pernah berkata kepada saya bahwa, hidup adalah pilihan. Jika kita sudah memilih, apapun hasilnya; baik maupun buruk maka kita tidak boleh menyesal dikemudian hari. 

Saya percaya bahwa tiap-tiap orang sudah memiliki garis takdirnya masing-masing. Baik saat ini sudah mendapat pekerjaan ataupun belum, jangan khawatir. Karena jika itu memang rezeki kita maka rezeki itu tidak akan pernah terlewat barang sejengkal pun.

Terimakasih bagi yang sudah membaca. Semoga bermanfaat dan sukses selalu!


Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun