Buah pikirku bukan untuk popular.
Jemariku bergerak sesuai suasana hati.
Kadang ke sana kadang kemari.
Ia bebas berkelana.
Laiknya ragaku mengayunkan kaki.
Dalam merangkai kata,
terkadang enak dibaca.
Tak jarang pula membuat dahi pembaca berkenyit.
Mungkin diantaranya ada yang mengira
"apakah ini buat saya?"
Tentu bisa saja, iya.
Bisa juga, tidak.
Praduga lebih kencang dari realita.
Apalagi kalau sungkan bertanya.
Ia akan bertahan.
Sampai pada kesimpulan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!