Mohon tunggu...
anita russian
anita russian Mohon Tunggu... Lainnya - Makhluk

Cari duit, secukupnya. Berbagi, jangan lupa.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Optimisme Mahasiswa Indonesia kalahkan Italia

12 Juni 2021   14:55 Diperbarui: 14 Juni 2021   03:34 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga antara Italia melawan turki yang digelar jumat malam menjadi ajang menarik bagi kami yang sedang melanjutkan studi di negeri pizza ini. Kenikmatan makanan, pesona alam, keramahan penduduknya, segala pengalaman serta beragam subsidi yang diberikan, menjadi acuan bagiku untuk mendukung tim gli azzurri. Bagiku, Italia sudah menjadi rumah pertama, eh kedua.

Di sisi lain, Eugene, teman satu rumah kami yang merupakan warga negara Italia, justru sama sekali tidak bersemangat menonton. Dia menyerah sebelum berperang. Bahkan, justru menyepelekan. Entah apa yang ada di dalam pikirannya. Apa iya masih kecewa karena melihat laga Italia pada piala dunia di Rusia tiga tahun lalu? Ah, tapi aku tidak peduli. Aku pun langsung masuk kamar dan menonton sendiri.

Karena merasa kurang seru sorak sorai sendiri, maka aku meluncur ke rumah tetangga yang kebetulan ada lima mahasiswa Indonesia yang tinggal di sana. Kulihat ada Faisal dan Djohanes yang sedang asik mengobrol di ruang tamu. Tanpa panjang lebar, langsung kuajak menonton debut Italia di ajang ini "Coy, Nonton Itali yuk!". Mereka yang awalnya tidak begitu semangat, akhirnya mengiyakan ajakanku. "Hayuklah! Nonton di mana?" Tanya Djo. Aku pun langsung mengetik Rai TV. Karena bermain di Stadio Olimpico Roma, tentu tidak sulit mencari kanal siarannya di TV nasional Italia.

Jika sebelumnya biasa saja, setelah melihat laga berlangsung, tidak lama emosi mereka turut larut. Satu persatu, mahasiswa Indonesia yang berada di dalam kamar ikut serta bergabung ke ruang tamu untuk nobar alias nonton bareng.

Hingar bingar, umpatan, semangat, dan beragam kata seru pun tiap sebentar keluar dari mulut kami. Antusiasme mengawal pertandingan ini membuat mata kami fokus memperhatikan tiap detail gerakan para pemain. Ketegangan di menit ke 50an, membuahkan hasil. Akupun mengepalkan tangan seraya berteriak "yeaaahh!!!". Gol pertama akhirnya tercipta berkat bantuan pemain Turki Merih Demiral yang tidak sengaja menghempas umpan lawan dengan bahu kirinya. Walau bermaksud menghalau umpan silang punggawa Italia Berardi, tapi sayang justru masuk jurang. Kami pun gembira atas kesalahan tersebut.

Di babak kedua ini, performa anak asuk Roberto Mancini semakin gencar menyerang. Pertahanan Turki yang sebelumnya cukup kuat, berhasil dibobol punggawa Italia. Hingga akhirnya, dua gol kembali tercipta oleh Ciro Immobile dan Lorenzo Insigne di menit ke 66 dan 79. Hingga pertandingan usai, skor 3-0 berhasil dipertahankan Italia. Perolehan ini membuat malam kami cukup meriah.

Usai menonton, aku pun pulang. Eugene keluar kamar dan sedikit penasaran. "Come? (Bagaimana?)" tanya dia. Kujawab, "3-0". "chi il vincitore? Turco? (Siapa yang menang? Turki?)". "Hah! Italia! Come hai pensato! (Ya, Italia lah, gimana sih kamu!)". Sambil cengenges, Eugene lanjut tersenyum. Lalu kubilang, "ah payah kau! Orang Italia malah pesimis. Semangat donk!", kami pun lanjut tertawa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun