Mohon tunggu...
anita russian
anita russian Mohon Tunggu... Lainnya - Makhluk

Cari duit, secukupnya. Berbagi, jangan lupa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Harmoni

7 Mei 2021   11:24 Diperbarui: 7 Mei 2021   12:14 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Kala itu, terbesit keinginan untuk memadu-padankan suara yang ada, baik hasil campur tangan manusia atau lahir dari sentuhan jagat raya. 

Lalu dalam hitungan jam, segala aktivitas yang terdengar, aku rekam. Alunan semesta ini seringkali mampir. Tapi, kehadirannya seringkali dihiraukan. 

Di hari sebelumnya, tanpa sengaja pipiku menyentuh layar seluler tanda merekam perbincangan. Hal inipun baru aku ketahui ketika memeriksa beberapa rekaman suara yang biasa kulakukan di waktu luang. Ternyata, selingan percapakan itu melengkapi alunan melodi. Lewat petikan gitar dan pengejawantahan yang sekedar, aku meresapi. Coba dengarkan! manatau kamupun menikmati.

///

Jejak langkah bergerak cepat

Adapula segan melambat

Diawali adukan kopi ali

Lalu seruput yovian mengikuti

Kicau burung menjadi irama

Diselingi alunan gitar sekedarnya

Lagu asal pun diputar ulang

Namun tak bosan didengar

Diakhiri dengan percakapan tak sengaja, 

yang terekam kawat tembaga

Dengan nafas tersengal, 

melewati daun gugur yang tak marah dipijaki

Namun isaknya terdengar saat di kamar mandi

Dibalik pintu yang terkunci,

suara menjadi saksi

Kisah sehari dalam

Padu padan instrumen alam 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun