Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Penyakit Covid-19 dan Keteguhan Kita

18 Maret 2020   21:24 Diperbarui: 18 Maret 2020   21:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: radarbandung

Ada hal menarik ketika pemerintah mengajak pasien Covid -19 yang sudah sembuh untuk memberikan pernyataan kepada media untuk pertama kalinya. Pasien yang sudah sembuh itu adalah pasien kasus no 1, no 2, dan no 3 yang merupakan satu saudara, ibu dan dua anaknya yang tinggal di Depok.

Dalam pernyataan mereka mengatakan bahwa awalnya mereka merasa sakit flu biasa tanpa tahu bahwa mereka sakit penyakit yang menjadi pandemic dunia itu. Penyakit berbahaya dan paling menakutkan di dunia tentu saja tidak mereka ingini.

Begitu tahu bahwa mereka menderita COVID-19 dan diisolasi selama beberapa waktu, mereka sedih. Terlebih lagi, masyarakt yang notabene belum tersosialisasikan dengan baik soal sakit itu bereaksi berlebihan soal kasus itu dengan mencari tahu identitas mereka (selama sakit, identitas mereka memang dirahasiakan oleh pemerintah), lalu ada beberapa orang yang memberikan batas polisi (polisi line) di rumah mereka di Depok. Kenyataan itu tentu saja menyedihkan bagi penderita dan keluarga mereka.

Dalam pengakuan salah satu orang penderita sembuh itu mengatakan bahwa hampir seminggu dia menangis begitu tahu menderita penyakit tersebut.  Begitu juga ketika tahu bagaimana masyarakat memandang penyakit mereka.

Saat itu edukasi soal penyakit itu memang belum cukup untuk masyarakat soal bagaimana dan apa penyakit itu. Bagaimana cara penularan , melalui apa dan bagaimana menyembuhkannya, masih sangat minim bagi masyakat sehingga banyak dari kita yang memandang secara salah.

Covid-19 bukanlah azab tetapi musibah dan sejatinya adalah ujian bagi warga dunia bagaimana menghadapi tantangan kesehatan itu. Penyebarannya yang tidak mengenal batas negara dan suku bahkan agama harusnya meneguhkan kembali bagi kita bagaimana bersiasat untuk lepas dari penyakit yang menyerang lebih dari 100 negara itu. 

Menjaga kesehatan, menjaga jarak aman, tapi tetap produktif dan dekat dengan keluarga. Bagaimanapun kehidupan berjalan terus. Suatu keadaan yang sama sekali tak mudah dan memerlukan keteguhan, saling peduli, saling membantu, bergotong-royong dan saling mendoakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun