Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyambut Hari Fitri dengan Penuh Kebersamaan dan Persatuan

11 Juni 2018   06:53 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:45 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjaga Kebersamaan - puji2706.blogspot.com

Selama hampir satu bulan ini, umat muslim tidak hanya belajar mengendalikan hawa nafsu, tapi juga belajar untuk meningkatkan ketakwaannya kepada Tuhan YME. Selama hampir satu bulan penuh, semua orang berlomba untuk berbuat kebaikan. 

Berlomba memberikan sedekah, hingga memperbanyak membaca ayat suci. Sebuah pemandangan yang sangat menyejukkan. Semua orang saling mendoakan dan saling mengisi antar sesama. Dalam menjalankan ibadah pun, lebih indah dilakukan dengan cara berjamaah. Kondisi ini pun membuat kebersamaan semakin kuat. Dampak yang lebih luas adalah memperkuat persatuan dan kesatuan umat.

Dalam proses mengejar keberkahan Tuhan ini, tidak ada yang saling menebar kebencian seperti yang kita rasakan di dunia maya. Dalam mendapatkan pahala Tuhan, tidak ada pihak yang saling mencaci, memaki ataupun membenci. 

Karena semua orang bersama-sama berlomba berbuat kebaikan. Karena barang siapa berlomba berbuat kejelekan, maka akan percuma puasa yang dilakukan selama ini. Setiap sore selalu saja ada yang berbagi dengan menebar takzil di jalan. Setiap malam ada saja yang membagikan makanan untuk sahur. Bahkan sedekah terus mengalir di bulan suci ini. Sebuah bukti bahwa masyarakat kita yang beragam, sebenarnya bisa hidup dalam kebersamaan.

Sebentar lagi, Ramadan akan segera berakhir dan semua umat muslim menyongsong hadirnya hari raya idul fitri. Jutaan orang pulang kampung, untuk bersilaturahmi dengan keluarga. Semua orang menyambut datangnya hari yang fitri ini dengan penuh suka cita. 

Dan dalam perayaan hari yang fitri ini, juga disambut dengan keinginan hati yang bersih. Semua orang bersemangat untuk saling memaafkan dan meminta maaf. Yang muda meminta maaf kepada yang tua, dan yang tua memberikan maaf kepada yang muda. Dan semuanya ini merupakan tradisi yang ada di negara kita, Indonesia. Sebuah tradisi yang harus kita jaga dan kita kenalkan kepada generasi penerus.

Lalu, setelah Ramadan berakhir, masihkah kita menjaga kebersamaan dan persatuan itu? Mengingat saat ini juga telah memasuki tahun politik. Dimana banyak kepentingan saling beradu demi duduk di kursi kekuasaan. 

Masihkah budaya saling menghormati, menjaga lisan dan tindakan agar tidak saling menyakiti tetap dijaga? Mengingat saat ini banyak sekali ujaran kebencian dan ajakan persekusi muncul di dunia maya dan dunia nyata. Mari kita terus introspeksi diri. 

Mari kita terus jaga perilaku positif selama Ramdan. Dan mari kita songsong hari yang fitri ini, dengan semangat kebersamaan dan persatuan. Semangat saling memaafkan dan meminta maaf. Dengan menjaga semangat positif ini, diharapkan akan memberikan dampak positif pula bagi Indonesia.

Indonesia adalah negara yang penuh dengan keberagaman dan kekayaan sumber alam yang melimpah. Jika kebersamaan dan persatuan ini tetap terjaga, diharapkan negara ini tetap satu, tidak ada lagi ancaman konflik dan perpecahan. Jika persatuan ini terwujud, diharapkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat bisa diwujudkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun