Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memperkuat NKRI melalui Semangat Isra Mi'raj

21 April 2018   16:47 Diperbarui: 21 April 2018   16:59 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini, Indonesia memasuki tahun politik. Berbagai ujaran kebencian terus bermunculan dengan berbagai motif. Ada yang untuk kepentingan politik, kepentingan penggalangan dukungan, kepentingan menurunkan elektabilitas, hingga kepentingan suka tidak suka. 

Demi menang dalam kontestasi politik, segala cara dilakukan, termasuk menebarkan bibit kebencian. Akibat penyebaran kebencian ini masyarakat menjadi mudah marah, mudah mencaci, bahkan mudah melakukan persekusi. 

Jika hal ini terus dibiarkan, momentum politik yang bergantian, mulai dari pilkada, pilpres dan pileg pada 2019 mendatang, bisa berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

Untuk itulah, perlu upaya dari semua pihak, untuk mencegah terjadinya kekhawatiran tersebut. Baru saja, seluruh umat muslim di dunia memperingati Isra Mi'raj. Momentum ini semestinya bisa dijadikan pembelajaran dan renungan buat kita semua. 

Seluruh umat harus saling bersinergi, untuk saling menjaga umat yang lain. Antar manusia harus saling tolong menolong dan menghargai antar sesama. Karena itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dengan saling menghargai antar sesama, maka kerukunan tetap terjaga.

Dan Indonesia merupakan negara yang sangat menjunjung tinggi kerukunan. Meski tingkat keberagaman di Indonesia sangat tinggi, keberagaman itu masih tetap terjaga hingga kini. Masyarakat Aceh bisa berdampingan dengan Jawa, Kalimantan ataupun Papua. 

Penganut agama Islam, juga bisa berdampingan dengan Kristen, Hindu, Budha ataupun Konghucu. Keberagaman dalam persatuan NKRI itulah yang harus terus dijaga dan dilestarikan ke generasi berikutnya.

Tak dipungkiri, tingkat keberagaman yang tinggi itu bisa berpotensi menjadi acaman, jika tidak dijaganya. Masyarakat akan mudah marah, karena provokasi dunia maya. Dan hal itupun bisa kita lihat saat ini. 

Jelang pelaksaan pilkada 2018 dan pilpres 2019, intensitas munculnya ujaran kebencian terus meningkat. Dan ujaran kebencian itulah yang akan melahirkan intoleransi, radikalisme bahkan terorisme. Untuk meminimalisir terjadinya perpecahan, harus ditingkatkan semangat untuk saling menyejukkan. Pesan kebencian harus dilawan dengan pesan damai.

Luasnya wilayah Indonesia dengan berbagai keberagamannya, harus diselamatkan dan terus disatukan. Jangan dipecah belah. Ketika Isra Mi'raj melahirkan perintah untuk menjalankan ibadah sholat, agar masyarakat dan lingkungannya lebih baik, dalam peringatan di Indonesia, semangat yang sama juga harus dikawal untuk menuju perubahan yang lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun