Mohon tunggu...
anita putri
anita putri Mohon Tunggu... Musisi - swasta

seorang yang sangat menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjunjung Persaudaraan Sebagai Manusia dan Bangsa

14 November 2017   10:09 Diperbarui: 14 November 2017   10:17 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bhineka Tunggal Ika - http://www.ubaya.ac.id

Indonesia mempunyai banyak suku dan berbagai budaya yang melekat di masing-masing daerah. Dalam setiap suku-suku itu pun, juga melekat agama dan kepercayaan yang berbeda-beda. Dalam keberagaman itu, tak jarang muncul perbedaan. Dan dalam dalam perbedaan, tak jarang muncul rasa suka atau tidak suka atas sikap dari pihak-pihak yang dianggap berbeda. Bahkan, berbeda dalam pendapat pun kadang bisa memunculkan kebencian. Di negara yang menganut azas demokrasi, berbeda memang menjadi hal yang wajar, sepanjang tidak melanggar atau mengganggu norma-norma yang ada.

Bahkan, berbeda agama pun juga diperbolehkan menurut undang-undang. Itulah kenapa Indonesia mengantu banyak agama. Meski Islam tumbuh menjadi agama yang mayoritas, namun ada juga masyarakat yang menganut Kristen, Hindu, Budha, dan Konghucu. Dalam Islam sendiri pun juga mengenal ukhuwah islamiyah, ukhuwah insaniyah dan ukhuwah wathaniyah. Ketiganya sama-sama menjunjung tinggi persaudaraan, tapi mempunyai karakter yang berbeda. Ukhuwah Islamiyah, konteksnya lebih bersaudara sesama muslim di seluruh belahan dunia. Ukhuwah Insaniyah, bersaudaran terhadap seluruh manusia di dunia. Tidak ada perbedaan yang menjadi dasar untuk saling bermusuhan. Dan ukhuwah wathaniyah, bersaudara antar umat beragama, saling menghargai dan menghormati perbedaan di dalam konteks negara kesatuan republik Indonesia.

Meski demikian, terkadang ada saja diantara kita yang masih merasa paling benar sendiri. Dalam prakteknya, terkadang tidak mempedulikan keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama. Ujaran kebencian terus disebarkan, yang berpotensi bisa memecah belah kerukunan umat beragama. Konteks persaudaraan hanya ditujukan kepada sesama agama saja. Pihak-pihak yang diluar agama yang diyakini, dianggap sebagai pihak yang salah dan wajib diperangi. Kelompok inilah yang masuk kategori kelompok radikal. Mereka-mereka inilah, yang berpotensi menjadi intoleran bahkan akan mudah direkrut oleh kelompok teroris.

Bersaudara berdasarkan agama saja ternyata tidak cukup. Kenapa? Terbukti ada negara yang 100 persen beragama Islam, seperti Afganistan dan Somalia, masih saja terjadi konflik antar sesama mereka sendiri. Kenapa? Karena tidak ada komitmen persaudaraan berdasarkan manusia dan bangsa. Ukhuwah Islamiyah harus dikuatkan dengan ukhuwah insaniyah dan wathaniyah. Jika semua muslim di Indonesia dan dunia, bisa memadukan ketiganya, tentu akan menjadi hal yang sangat menyejukkan. Tidak ada lagi kekerasan yang mengatasnamakan agama Islam, seperti yang dilakukan oleh kelompok radikal dan teroris.

Meski mayoritas penduduknya memilih menjadi muslim, tapi Indonesia bukanlah negara Islam. Konstitusi sudah final mengatakan, bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan Pancasila. Dasar negara itulah yang menjadi pemersatu, diantara keberagaman yang ada di negeri ini. Jika semua orang  bisa bersaudara tanpa melihat apa agama dan latar belakangnya, tentu sejalan dengan nilai-nilai yang tertuang dalam Pancasila. Untuk itulah, mari terus dikembangkan kepedulian untuk mencari solusi atas segala persoalan yang menimpa negeri ini. Tidak perlu lagi saling membenci dan mencari kesalahan orang lain. Mari kita jaga demokrasi, bersama kita wujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, agar kita semua bisa bergandengan tangan. Karena kita semua pada dasarnya saling bersaudara.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun