Mohon tunggu...
Anisya GustiAmanda
Anisya GustiAmanda Mohon Tunggu... Freelancer - Anisya

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Waspadai Penyakit Leptospirosis, Tim KKN Unnes Adakan Sosialisasi

27 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 29 Agustus 2019   21:17 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tikus merupakan hama yang sering kali ditemui oleh para petani di Desa Pandanan, Kacamatan Wonosari, Klaten Jawa Tengah. Selain mengancam kelancaran hasil panen, tikus menjadi hewan yang perlu diwaspadai karena hewan tersebut dapat menjadi salah satu penyebab penyakit Leptospirosis. 

Penyakit ini tergolong langka terjadi di Indonesia (kurang dari seribu kasus per tahun) namun apabila tidak ditangani dengan sigap, Leptospirosis dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, hati bahkan kematian. Beberapa kasus diketahui pernah terjadi di Desa Pandanan maupun desa-desa lain di Kecamatan Wonosari, dan sebagian besar penderita tidak dapat terselamatkan.

Berdasarkan kejadian tersebut, tim KKN Unnes Desa Pandanan mengadakan program sosialisasi tentang penyakit Leptospirosis. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 15 Agustus 2019, bertempat di rumah warga, tepatnya di dukuh Padasan. Sosialisasi dimulai pada pukul 21.00 WIB yang diawali sambutan dari perwakilan tim KKN Unnes Desa Pandanan, Tris Priambodo kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh Indah Ayu Sulistiyawatin. 

Materi yang dijelaskan meliputi pengertian penyakit leptospirosis, sebab-sebab terinfeksinya, gejala apa saja yang ditimbulkan, serta bagaimana cara pencegahannya. Selain itu dibagikan pula leaflet yang berisi gambaran singkat tentang penyakit tersebut sehingga materi yang disampaikan lebih mudah diterima oleh warga. 

Dalam sosialisasi  ini, pemateri menekankan kepada para petani tentang pentingnya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) selama bekerja di sawah.

Setelah materi dijelaskan kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab. Dari dua pertanyaan yang diajukan, warga masih belum mengetahui pasti perlengkapan apa saja yang perlu digunakan sebagai pelindung diri saat bekerja dan tentang bagaimana penyakit Leptospirosis dapat menginfeksi manusia. 

Pada kegiatan tersebut turut hadir pula Bapak Sri Wardoyo, selaku kepala dusun Padasan yang juga pernah terinfeksi penyakit leptospirosis pada tahun 2013 dan telah sembuh total setelah menjalani serangkaian perawatan. 

Beliau mengatakan bahwa penyakit Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang perlu diwaspadai terutama bagi petani dan merupakan sebuah keajaiban bahwa beliau dapat kembali sehat serta dapat menjalankan aktivitas seperti sedia kala meskipun saraf-saraf jari masih terganggu. Sosialisasi berlangsung selama kurang lebih 55 menit. 

Hasil yang diharapkan dari sosialisasi ini adalah agar warga Desa Pandanan yang sebagian besar berprofesi sebagai petani perlahan sadar dan dapat membiasakan diri untuk selalu menggunakan alat pelindung diri serta menutup luka yang terbuka selama bekerja sebagai bentuk pencegahan dari penyakit leptospirosis ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun