Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Memaafkan Itu Kebutuhan Hati, Kamu Berhak Bahagia

13 Mei 2021   10:00 Diperbarui: 13 Mei 2021   10:00 1985
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quotes memaafkan | sumber: koleksi pribadi

Mungkin sudah tak asing di telinga, kita sering mendengar kalimat ini 'memaafkan itu mudah, yang sulit itu melupakan'.

Benarkah demikian?

Kenyataannya memang betul, hal-hal yang menyakitkan akan lebih sulit dilupakan dalam ingatan seseorang, bahkan rekaman ulang kejadian yang menyakitkan itu bisa sering muncul kembali, memberikan efek trauma dan stress akan dialami oleh seseorang yang mengalami kejadian menyakitkan itu.

Ada bagian di otak yang bernama amigdala. Dilansir dari fdk.ac.id amigdala merupakan bagian jaringan syaraf berbentuk almond yang terletak di lobus temporal otak , yang bertanggung jawab meningkatkan kesadaran, naluri bertahan hidup dan memori pada saat individu mengalami emosi yang menganggap dirinya dalam bahaya. 

Ketika mengalami kejadian menyakitkan, memori yang buruk akan sering muncul akibat kurangnya keseimbangan pengontrolan emosi pada saat kejadian itu berlangsung sehingga mengenai amigdala tersebut.

Cara untuk mengurangi ingatan memori buruk yang sering muncul yaitu dengan memperbanyak memori indah, melakukan hal-hal yang menyenangkan yang membuat diri bahagia supaya memori buruk tersebut tertimpa. Walau kenyataannya akan cukup sulit terutama kejadian menyakitkan yang menggores hati begitu mendalam. Namun kita harus berusaha untuk melupakan, karena memaafkan itu sepaket dengan melupakan.

Memaafkan sepaket dengan melupakan

Memaafkan seseorang berarti menerima apa yang sudah terjadi dan berusaha melupakan kejadian. Kita tak bisa mengelak apa yang sudah terjadi dan terlewati karena itu sudah bagian dari takdir kehidupan.

Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku. Dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku. Kata mutiara Umar bin khatab

Kesakitan yang menimpa diri kita merupakan takdir yang harus kita terima dengan ikhlas. Sekuat tenaga mencoba lari dari permasalahan hidup yang menyakitkan pun jika memang itu takdirmu maka tetap akan kita rasakan.

Wajar ketika seseorang sakit hati, merasa kecewa dan patah hati, itu sangat manusiawi. Alih-alih terus mengingat kesalahan orang lain ada hal penting yang sebaiknya kita lakukan yaitu memaafkan kesalahan orang lain, karena memaafkan adalah kebutuhan diri kita untuk merasakan ketenangan.

Terlalu lama memendam rasa sakit akan membuat diri tak nyaman dan tidak akan membuat hidup kamu baik-baik saja. Justru memaafkan adalah salah satu kunci yang bisa memberikan ketenangan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun