Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Aturan Pemerintah Bikin Lebaran Berjauhan dengan Orangtua, Parcel sebagai Gantinya

7 Mei 2021   08:00 Diperbarui: 7 Mei 2021   08:09 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Idul Fitri Card | Koleksi Pribadi Canva

Hari raya idul fitri, hari yang dinanti setelah melewati bulan ramadan. Berharap kembali fitri dengan saling bermaafan dan bersilaturahmi dengan keluarga. Sayang, tahun ini pertama kali berjauhan dengan orangtua, sedih rasanya.

Tak terasa ramadan sebentar lagi berlalu, bulan yang penuh ampunan akan berakhir, semoga Allah menerima segala amal dan mengampuni segala dosa kita. Aamiin

Lebaran, sudah beberapa tahun ini semenjak sering mendengar ceramah tidak berfokus pada kebutuhan pribadi lagi seperti baju lebaran. Baju lama yang masih bagus dan layak pakai masih bisa dipakai kok. Kalaupun ingin membeli baju baru biasanya dari bulan sebelumnya, bukan saat ramadan.

Seperti dalam lirik lagu, "Baju baru alhamdulillah, tuk dipakai di hari raya, tak punya pun tak apa-apa masih ada baju yang lama".

Esensi perayaan hari raya idul fitri bukan pakaian barunya, tapi hati yang baru dan bersih, akhlak yang lebih diperbaiki lagi, serta peningkatan iman dan takwa kepada Allah. Karena amal ibadah lah yang Allah terima bukan pakaian barunya.

Namun budaya di Indonesia ketika lebaran, orang berbondong-bondong membeli pakaian baru hingga rela berdesakan bahkan berani melanggar aturan pemerintah untuk tidak berkerumun. Sepertinya Covid19 kalah dengan keinginan berbelanja baju baru untuk lebaran.

Terlihat dari berita yang viral beberapa waktu lalu, ketika THR cair pusat-pusat perbelanjaan langsung dipadati oleh masyarakat yang ingin berbelanja. Kenapa sampai sebegitunya?

Saya pernah dengar kisah Rasul dan sahabat yang membuat pikiran saya berubah dan ingin mencoba meneladani akhlak beliau, masyaAllah. kisah ini diceritakan oleh guru liqo saya.

Malam-malam terakhir ramadan dipakai untuk beribadah lebih khusyu lagi kepada Allah. Saat malam takbiran tiba, Ali bin abi thalib sahabat sekaligus menantu Rasul berkeliling dan membagikan harta yang dimiliki untuk orang yang tidak mampu. Ali ditemani istrinya Fatimah Azzahra membagikan gandum dan kurma untuk dibagikan kepada kaum fakir miskin.

Sehingga orang-orang yang tidak mampu bisa merasakan hari raya dengan memakan makanan yang lezat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun