Mohon tunggu...
Anistia Nurhakim Suwardi
Anistia Nurhakim Suwardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Hidup adalah perjalanan mengumpulkan bekal amal menuju akhirat. Bergabung kompasiana 26 Maret 2021

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Masjid Jadi Saksi dalam Proses Hijrah

30 April 2021   22:04 Diperbarui: 30 April 2021   22:10 1445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : daaruttauhiid.org

Hijrah yaitu berpindah dari satu tempat ke tempat lain yang lebih baik. Hijrahnya seseorang maksudnya proses perubahan pada dirinya dari sikap yang tidak baik menjadi lebih baik lagi terutama dalam menjalankan syariat islam.

Semua orang mengalami proses dalam hidupnya. Semakin bertambah usia, semakin banyak pelajaran hidup yang didapatkan. Kisah hijrahku berawal dari mendapat tugas pindah ke Jakarta tahun 2016, dan bertemu dengan teman kerja yang sudah memakai jilbab panjang. Beliau banyak sekali memberikan nasehat kebaikan yang akhirnya nasehat itu menjadi jalur masuknya hidayah pada diri saya.

Sebetulnya 2016 sudah ada niatan untuk berproses lebih baik lagi, sudah ada keinginan memperdalam agama islam, sudah mulai mencari dan ikut komunitas muslimah dan ikutan private Al-Quran. Qodarullah saat pindah ke Jakarta, Allah mempertemukan yang lebih bisa menguatkan untuk berproses hijrah, karena saya bukan lulusan pesantren dan sangat minim sekali ilmu agama, makanya dulu memakai jilbab pun masih bongkar pasang, astaghfirullah. Semoga Allah ampuni dosa-dosaku.

Singkat cerita proses hijrah berjalan. Banyak hal dan kejadian yang saya alami. Hingga suatu ketika ada teman yang mengajak ikut kegiatan muslimah academy di masjid Darut Tauhid Bandung. Kegiatan selama 2 hari, hari pertama pembinaan diri muslimah dengan bahasan tazkiyatun nafs yang menyentuh relung hati dan banyak perenungan diri hingga meneteskan air mata. Malam hari menginap di masjid DT. hari kedua kegiatan acara memanah dan berkuda yang berlokasi di eco pesantren. 

Entah kenapa selalu sejuk dan sangat tenang sekali hati ketika masuk dan sholat di masjid yang satu ini. Ketika masuk masjid lain pun pasti sama kita akan merasa tenang hati tapi ada yang lebih rasanya di DT (Darut Tauhid) ini yang saya rasakan. Lingkungan dan orang-orangnya pun membuat nyaman.

Hanya saja lokasi masjid ini sangat jauh dari rumah saya di Bandung. Apalagi sekarang saya pindah ke Jakarta. Namun selalu ada rasa rindu untuk berkunjung ke masjid Darut Tauhid.

Sebetulnya tidak hanya DT yang menjadi masjid favorit saya saat di Bandung, ada juga masjid Trans Studio Bandung.

Masjid Trans sumber : foursquare.com
Masjid Trans sumber : foursquare.com

Masjid Trans Studio berada di Jalan Gatot Subroto no 289, Bandung. Saya suka masjid ini, selain dalamnya terawat, bersih dan rapih, nyaman untuk shalat, masjid ini juga banyak program kajiannya bahkan untuk generasi muda. 

Semangat berhijrah mengantarkan saya bertemu teman-teman muslimah dan bergabung dengan Forum Muslimah Indonesia. Beberapa kali kami mengadakan kajian acara di masjid ini juga. 

Posisi masjid ini berdekatan dengan pusat belanja Trans Studio Mall dan wahana bermain Trans Studio. Tarik menarik urusan dunia dan akhirat terpampang nyata disini. Pilih ke masjid atau tempat hiburan?

Menurut saya keberadaan masjid trans studio akan menjadi pengingat bagi orang-orang yang sedang berkunjung ke mall atau yang sedang di tempat hiburan. Sehingga tidak meninggalkan jadwal ibadah juga tentunya.

Namun untuk secara khusyu beribadah saya akan merekomendasikan Darut Tauhid tentunya. Kajiannya seringkali menyirami hati yang gersang. Jelas masjid DT terkenal dengan tempat manajemen qolbunya itu.

Selanjutnya masjid yang menjadi favorit saya yaitu, Masjid Al-Ukhuwah

Masjid Al-Ukhuwah | Google Maps
Masjid Al-Ukhuwah | Google Maps

Masjid Al-Ukhuwah berada di Jl. Wastukencana No.27, Bandung. Banyak program kajian sunnah di masjid ini, biasanya saya kesini bersama suami.

Rindu sekali hadir di masjid-masjid ini. Rindu mengikuti kajian-kajiannya. Tubuh kita ini memang selalu memerlukan siraman rohani. Iman naik turun maka harus sering di pupuk. Seorang teman memberikan kata-kata ini pada saya. Hijrah is choice, istiqomah is challenge.

Baca juga :

Di Rumah Aja? Gak Masalah! Kita Bisa Lakukan Banyak Hal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun