Mohon tunggu...
Anissa Rahma Febrina
Anissa Rahma Febrina Mohon Tunggu... Guru - saya bekerja sebagai Guru

hobi saya bernyanyi dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru BK "Sahabat Peserta Didik" No Polisi Sekolah

30 November 2022   08:18 Diperbarui: 30 November 2022   08:23 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru bimbingan konseling atau biasa kita kenal dengan sebutan Guru BK. Istilah BK pasti sudah tidak asing lagi bagi para peserta didik. Seringkali guru BK disebut sebagai polisi sekolah, tempatnya anak bermasalah. Tentu saja karena hal ini peserta didik mendefinisikan apa yang ia lihat dan dialami disekolah. Padahal jika kita runtut tentang fungsi BK disekolah persepsi para peserta didik sungguh sangat berbanding terbalik.

Guru Bimbingan Konseling merupakan seorang praktisi yang membantu peserta didik dalam mengatasi masalahnya dalam pembelajaran maupun diluar pembelajaran baik dalam bimbingan pribadi, belajar, sosial maupun karir. Sebenarnya BK itu sendiri apa sih?

Bimbingan Konseling yang disingkat BK terdiri dari 2 suku kata yaitu kata Bimbingan dan kata Konseling. Menurut Winkel (2005:34) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar konseli dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.

Dari pendapat dapat disimpulkan bahwa bimbingan konseling merupakan suatu proses pemberian bantuan yang dilakukann oleh guru BK/ konselor kepada peserta didik/ konseli baik secara perorangan maupun kelompok dengan tujuan agar peserta didik dapat memahami serta mengembangankan potensi yang ada pada diri peserta didik sehingga mampu memecahkan perasalahan yang ada serta dapat mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal.

Akan tetapi, tugas guru BK selalu identik dengan mengurus hal-hal atau permasalahan negatif peserta didik saja. Ditambah stigma dulu yang beranggapan bahwa guru BK merupakan polisi sekolah yang tugasnya mentertibkan peserta didik saja. Inilah yang menjadi kesan dan seringkali kerap dianggap menyeramkan oleh sebagian peserta didik saat melihat guru BK atau masuk ke ruang BK. Mereka beranggapan bahwa peserta didik yang dipanggil guru BK atau masuk ke ruang BK adalah peserta didik yang bermasalah dalam arti negatif.

Padahal seharusnya BK merupakan tempat dimana peserta didik dapat mencurahkan segala isi hati, keluh kesah dan hambatan yang dialaminya. Peserta didik yang sedang mengalami masalah bukan berarti mereka bermasalah dalam arti negaif, tetapi peserta didik sedang butuh bantuan guru BK untuk membantu dalam menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi peserta didik.

Pada dasarnya sebutan BK sebagai polisi sekolah itu salah/ tidak benar adanya. Berbagai macam sebutan negatif tersebut dapat timbul karena kurangnya informasi dan pemahaman terkait dengan tugas dan peran BK sebenarnya. Sehingga muncul stigma negatif terhadap guru BK seperti guru BK yang galak dan menakutkan. Masih banyaknya pihak sekolah yang memberikan tugas yang tidak relevan dengan peran BK dapat menjadikan tidak optimalnya pelaksanaan layanan BK yang diberikan.

Bagi saya pribadi hubungan guru BK (Bimbingan Konseling) dengan peserta didiknya itu tidak hanya sekedar sebatas antara guru dengan peserta didik saja, namun juga seperti sahabat, hal ini dikarenakan hampir setiap harinya guru BK bertemu dengan peserta didik dan waktu kegiatan peserta didik di sekolah jika ada permasalahan maupun tidak ada permasalahan selalu berhubungan dengan guru BK, sehingga terkadang tidak sedikit peserta ddik mengalami masalah baik di dalam dan di luar sekolah.

Guru BK merupakan "Sahabat Peserta Didik" yang dapat membantu mengarahkan peserta didik agar dapat menemukan solusi dari segala permasalahan yang dimiliki. BK tidak hanya diperuntukan bagi peserta didik yang bermasalahan saja, tetapi juga bagi peserta didik yang ingin mengetahui potensi dan ingin mengembangkan bakat minat yang dimiliki. Seorang guru BK yang baik adalah guru BK yang tidak hanya memposisikan dirinya sebagai seorang pembimbing, akan tetapi juga dapat memposisikan dirinya sebagai seorang sahabat untuk para peserta didik. Sahabat yang bisa dibilang selalu ada disaat peserta didiknya membutuhkan. Peserta didik pasti memiliki karakter yang berbeda-beda serta beragam masalah yang berbeda juga. Dari sinilah guru BK mulai menjalankan perannya sebagai sahabat peserta didik, dimana guru BK dapat memahami karakter, kepribadian dan potensi yang dimiliki peserta didiknya serta dapat memberikan solusi atas masalah yang sedang dihadapi. Guru BK harus menjadi sosok figur orang tua yang membuat nyaman peserta didik untuk sekedar curhat, mencurahkan isi hati dan keluh kesahnya. Semangat bagi guru BK, kita harus bersama-sama merubah stigma negatif dan menjadi guru BK profesional yang bisa menjadi sahabat peserta didik dan menjalankan amanah sesuai tugas, fungsi dan peran sebagai guru BK yang berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun