Film-film yang sering muncul di layar bioskop Indonesia biasanya dalam kategori usia remaja dan dewasa. Akhirnya Koki-Koki Cilik pun hadir yang dapat menjadikan tontonan untuk kategori SU (Semua Umur) di kala liburan panjang sekolah.Â
Ya, Koki-Koki Cilik mulai rilis dari tanggal 5 Juli 2018 diproduksi oleh MNC Pictures, dan disutradarai oleh Ifa Isfansyah. Film ini dibintangi artis-artis cilik seperti Alifa Lubis, Romaria Simbolon, Farras Fatik, Chloe Xaviera, Clarice Cutie, Cole gribble, Clay Gribble, Â Ali fikri, Marcello dan salah satu finalis junior masterchef Indonesia yaitu Patrick Miligan.
Bima (diperankan oleh Farras Fatik) tinggal bersama seorang Ibu bernama Aini (diperankan oleh Fanny Fabriana) yang bekerja sebagai penjahit. Bima gemar memasak masakan tradisional. Kegemaran ini yang membawa Bima dalam acara Cooking Camp. Cooking Camp merupakan acara kemping dengan kegiatan dari belajar memasak oleh Chef Grant (diperankan oleh Ringgo Agus Rahman), melatih fisik seperti olahraga lari, dan kompetisi penyisihan dibidang memasak.Â
Audrey (Chloe Xaviera) adalah seorang anak perempuan yang selalu menjuarai Cooking Camp sebanyak 3 kali berturut-turut. Ketelitian, fokus, cekatan menjadikan Audrey layak jadi pemenang.
Bima mengikuti arah panah yang diubah Ben dan Jody  yang membawa ke sebuah ke rumah kecil. Bima melihat Chef Rama (diperankan oleh Morgan Oey)  memasak dan ia ingin belajar dari Chef Rama. Chef Rama bersikap dingin karena merasa terganggu dengan kedatangan Bima. Beberapa hari kemudian Chef Rama melihat perjuangan Bima dan dia bersedia mengajarkan Bima memasak.Â
Film ini mengajarkan bahwa:
1. Kalah bukan berarti berhenti.Â
Dalam kompetisi ini dia tidak juara, tetapi masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.Â
2. Orangtua harus mendukung passion anak. (Scene Ibu Dini (yang diperankan oleh Aura Kasih) memaksa Audrey menjadi pemenang Juara I di Cooking Camp yang bukan passionnya)
Audrey jago masak dan sering menang kompetisi di Cooking Camp, tetapi passion Audrey bukanlah memasak melainkan dancing. Apapun pasion yang anak inginkan. Jangan memaksakan anak melakukan semua keinginan orangtua seperti robot.
3. Bergaulah dengan teman (Scene Audrey selalu sendiri di kala waktu senggang).
Teman bisa menjadi penyemangat hari-hari kita setelah orangtua. Teman selalu mendukung, memberi semangat dan membantu saat Bima jatuh. Saat kompetisi, teman bisa menjadi pesaing, namun di luar kompetisi teman tetaplah teman.Â
4. Menjadi anak yang kuat dan tangguh dalam situasi apapun (Scene Bima di bully oleh Oliver dan 2 temannya) .
Bullying memang sering terjadi pada masa anak-anak. Meskipun di bully oleh teman-temannya, mental Bima menurun, lalu menelpon ibunya karena ingin pulang. Chef Rama pun menguatkan bima untuk meraih keinginan dan tujuan ikut Cooking Camp.Â
5. Bersikap Optimis  (Scene Bima dan Audrey sama-sama bercakap ingin jadi pemenang).
Bima dan Audrey berteman tapi di Cooking Camp mereka tetap bersaing. Walaupun Audrey berkali-kali memenangkan cooking camp, tapi Bima optimis kalau Bima juga bisa juara satu.
6. Â Harus Menjadi Percaya diri
Pada scene tantangan membuat sushi, Bima tidak pernah makan sushi dan baru pertama kali mendengar jenis makanan sushi. Lalu, Bima membuat lemper. Percaya diri Bima lah membuat Bima tetap memasak walaupun tidak sesuai dengan tantangan Chef Grant.Â
Masih banyak lagi pelajaran yang bisa di dapatkan dari film Koki-Koki Cilik. Film Koki-koki Cilik menggunakan bahasa yang sering digunakan dalam sehari-hari, jadi film ini mudah di mengerti oleh anak-anak.Â
Film ini bergenre drama. Lagu soundtrack film ini adalah "Oh senangnya ", lagu yang membawa semangat dan selalu bahagia yang dinyanyikan oleh pemeran koki-koki cilik feat Romaria. Akting pemain film ini bagus dan sesuai karakter yang membawa emosional penonton masuk dalam film tersebut.
Saya mendapat kesempatan untuk nobar bersama KOMIKers di XXI Mall Grand Paragon. Film koki-koki cilik membuat saya lapar  karena tampilan makanan yang terdapat di film tersebut terlihat lezat. Pada hari itu penonton disana yaitu orang tua membawa anak-anak mereka ke bioskop. Antusias dan rasa ingin tahu anak-anak saat menonton film Koki-Koki Cilik.Â
Ayo nonton Koki-koki Cilik di bioskop terdekat. Dengan menonton Koki-koki Cilik sama saja kita mendukung perfilman anak-anak dan karya film Indonesia.