Mohon tunggu...
Anissa Putri Pradita
Anissa Putri Pradita Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger

Blogger | Ig :anissaputripr | Youtube: https://m.youtube.com/channel/UC3OR7mr9ZrUyDoPvGNkKQ-Q| Blog : http://www.kataapp.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pantaskah Acara TV dan Sinetron "Alay" Menjadi Hiburan Keluarga?

24 Maret 2018   13:31 Diperbarui: 24 Maret 2018   13:40 1327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menonton televisi bersama keluarga | Sumber:Tribunnews.com

Belakangan ini sering mendengar kata Alay di media. Walaupun kata Alay pernah menjadi populer sebelumnya, kini kata Alay kembali menghebohkan publik.

Alay identik dengan istilah berlebihan, aneh, dan tidak berfaedah. Contohnya seperti: curhat aibnya di media sosial, pacaran mesra di sosial media, ngomong bahasa baru , sebutan nama diganti-ganti,  joget-joget challenge,dan masih banyak lagi. 

Televisi sebagai media audio visual. Pada zaman pemerintahan pimpinan Nazi, Adolf Hitler, menggairahkan semangat bangsa Jerman lewat propaganda melalui media. Ya, TV sangat cepat mempengaruhi penonton, banyak anak-anak atau orang dewasa yang meniru tingkah laku seperti di TV, dan sering membahas acara tv yang ditonton kemarin dengan lawan bicaranya. 

Apakah pantas televisi menyajikan acara tv dan sinetron alay? 

Seperti apa sih acara televisi dan sinetron alay itu? 

Menurut Anji dalam video youtube miliknya berjudul Alay, KPI dan & dukungan buat Deddy Corbuzier, bahwa program televisi  alay adalah program yang banyak menyiarkan hal-hal kurang mendidik, hal-hal yang tidak menyenangkan banyak orang .

Acara televisi dan sinetron alay sebagai media hiburan ketika bosan atau badmood dengan pekerjaan. Sinetron alay menampilkan adegan anak motor tawuran, kekerasan, perselingkuhan dan sepasang remaja ABG pacaran yang mesra. Sedangkan acara tv alay menampilkan gimmick seakan-akan bukan adegan settingan, bercanda yang keterlaluan seperti memukul kepala lawan main atau menghina orang sambil tertawa, joget-joget berlebihan, artis pria dandan dan memakai pakaian seperti wanita, mengumbar aib orang lain dan berkata-kata kasar. Sangat menyayangkan prilaku yang menyimpang dianggap sebuah lelucon dan dijadikan tontonan keluarga. 

Acara televisi dan Sinetron alay justru membuat rating naik, berarti rata-rata masyarakat Indonesia menyukai program televisi alay.  Tapi banyak juga yang tidak menyukai sinetron Indonesia, dan beralih ke serial drama atau film di luar negeri atau menonton youtube. Meskipun menonton youtube lebih banyak konten dewasa, tidak layak untuk dilihat anak-anak dan remaja. 

Jika dalam sebuah keluarga menonton suatu acara televisi alay. Orangtua tau mana yang baik dan layak di contoh atau tidak, bahkan ada orangtua mengikuti gaya-gaya alay demi popularitas sosial media dampak efek tontonan yang ia lihat atau artis alay yang ia kagumi. Anak-anak yang tidak mengerti dan  tanpa pengawasan orangtua dalam menonton acara tv alay dapat berdampak negatif seperti anak-anak  membully temannya, dan mudah berkata kasar, karena menurutnya itu sikap yang normal. 

Seorang anak yang sedang masa tumbuh kembang menjadi remaja selalu meniru dan cepat menghafal apa yang ia lihat, dan ia dengar. Lantas pantas mereka menonton acara televisi dan sinetron alay? 

Tentu sebagai orangtua hendaknya membimbing, mendidik, dan memilih program televisi yang pantas buat anaknya. Menonton televisi  bersama keluarga bisa mengajarkan edukasi dan menjadi keakraban sebuah keluarga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun