Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

I love learning and teaching. My cathartic medium is writing about education, women, and self-development. Keep in touch with me! My personal blog www.anissafitri.com. Instagram account @irtifassina

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Niatnya Pergi Ikut Lomba, Pulangnya Dapat Orangtua Kedua

5 Juli 2020   21:44 Diperbarui: 7 Juli 2020   23:23 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana di Bandara Depati Amir, Bangka Belitung (dok. pribadi)

Alhamdulillah, restu telah kudapatkan. Karena khawatir aku kekurangan uang, mereka juga memberiku uang saku secukupnya.

Karena mendapat bantuan dana dari fakultas, aku begitu senang dan bersyukur. Meski tidak meng-cover 100% tetapi cukup membantuku meraih mimpi. Setelah aku mendapatkan dana dari fakultas, aku langsung pulang ke kost karena kegiatan kuliah juga telah usai. 

Di jalan, aku melihat kakek tua berjualan kerajinan dari akar wangi. Tanpa direncanakan sebelumnya, aku menghampiri kakek tua itu. Ternyata, kerajinan yang dibawanya masih banyak. 

Ada yang berbentuk gajah dan kuda. Sebenarnya aku tak terlalu membutuhkan kerajinan itu. Akan tetapi, melihat sang kakek sendirian dan dagangannya masih banyak, aku membeli satu. Setelah itu, aku melanjutkan perjalanan pulang.

Sebelum keberangkatan ke Bangka, aku sudah mempersiapkan segala keperluan, termasuk mengincar penginapan selama di sana. Tak ingin mengeluarkan biaya mahal, aku pun memilih mencari kost harian melalui aplikasi yang menyediakan berbagai pilihan kost. 

Setelah membandingkan harga dan jarak, aku memilih tempat kost yang dimiliki oleh suami-istri asli Jogja yang tinggal di Bangka. Kost tersebut berada di Balunijuk, Merawang (5 menit dari Universitas Bangka Belitung).

Hari yang ditunggu telah tiba. Bismillah. Aku berangkat ke Bangka dengan pesawat tanpa transit. Pengalaman pertama naik pesawat yang tak pernah kulupakan yaitu mendapatkan kursi bisnis. 

Mungkin karena kursi ekonomi sudah penuh, aku disilakan untuk duduk di kursi bisnis. Sungguh aneh memang. Akan tetapi, aku mensyukurinya.

Perjalanan berjalan lancar. Sesampainya aku di Bandara Depati Amir, aku dijemput oleh penanggung jawab (LO) dari Universitas Bangka Belitung. Mereka mengantarkanku ke tempat kost yang berada di Balunijuk. 

Setelah sampai tujuan, aku berpisah dengan para LO dan membuat janji kalau esok mereka akan menjemputku lagi untuk mengikuti rundown kegiatan. Aku pun mengiyakan dengan senyum. Aku sudah tak sabar ingin berkenalan dengan pemilik kost yang ternyata mereka telah menungguku sejak tadi.

Bapak dan Ibu Ngadinun. Mereka adalah orang tua baruku selama di Bangka. Kami mudah akrab bak kerabat yang sudah lama tak jumpa. Selama beberapa hari di sana, aku seperti dianggap anaknya sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun