Mohon tunggu...
Anis Safitri
Anis Safitri Mohon Tunggu... Penulis - Learner

I love learning and teaching. My cathartic medium is writing about education, women, and self-development. Keep in touch with me! My personal blog www.anissafitri.com & Instagram account @irtifassina

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Antonim Luas Bukan Sempit

24 September 2019   17:38 Diperbarui: 16 Maret 2021   11:53 689
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Pexels dari Pixabay 

Halo, Sahabat!
Dulu saat SD, kalian pasti sudah diajarkan materi antonim (lawan kata) kan? Tentu sudah dong...
Nah, apa yang kalian ingat dari materi antonim?
Besar x kecil
Luas x sempit
Seperti itu kan?
Tentu kalian udah ingat di luar kepala dong hehe...
Kalau yang diingat di dalam kepala siapa hayo... pasti doi ckckckckck :D

Kali ini, aku ingin berbagi ke sahabat semua tentang sebuah pelajaran dari mata kuliah Semantik. Aku masih menduduki semester 5 prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, belum terlalu expert di ilmu yang sedang kupelajari. Akan tetapi, tak ada salahnya jika aku berbagi ilmu dari dosenku sendiri. Harapannya, biar bisa jadi pahala jariyah ;)


***


Ternyata, tidak semua pasangan antonim dapat dibenarkan.
Contohnya sebagai berikut.
Menurut hemat saya, aksi damai yang diikuti oleh mahasiswa kemarin berjalan lancar.
Tania tidak ingin memiliki suami yang boros.
Kata hemat dan boros pada kalimat di atas tidak dapat dipasangkan sebagai pasangan antonim. Kenapa? Karena makna kedua kata tersebut tidak sejajar.
Hemat pada kalimat "Menurut hemat saya, aksi damai yang diikuti oleh mahasiswa kemarin berjalan lancar" bermakna pendapat.
Selanjutnya, kata boros pada kalimat "Tania tidak ingin memiliki suami yang boros" bermakna menghambur-hamburkan uang.
Makna kedua kata tersebut tidak sejajar kan?
Mari kita lihat contoh lain.
Undangan pernikahan Dude dan Icha sudar disebar luas.
Karena sempit, kamar kos Roni hanya bisa untuk tidur saja.
Kata luas dan sempit pada kalimat di atas juga tidak bisa dikatakan sebagai pasangan antonim yang cocok karena (lagi-lagi) maknanya tidak sejajar.
Luas pada kalimat "Undangan pernikahan Dude dan Icha sudar disebar luas" bermakna sudah tersebar secara menyeluruh.
Lalu, kata sempit pada kalimat "Karena sempit, kamar kos Roni hanya bisa untuk tidur saja" bermakna kurang dari ukuran luas yang diperlukan.

Lalu, yang benar bagaimana?
Yang benar adalah yang maknanya sama sama sejajar, seperti di bawah ini.
Tempat parkir ini sangat luas hingga mampu menampung ratusan sepeda motor.
Karena ruangan kelas ini sempit, Aldo tidak nyaman belajar.
Luas dan sempit pada kalimat di atas sama sama menyatakan sebuah ukuran.

Ada lagi nih contoh yang salah.
Karena menang lomba makan kerupuk, Pak Ajo Sidi menjadi besar kepala dan berbangga hati.
Adik manisku ini sangatlah kecil dan menggemaskan.
Kata besar dan kecil pada kalimat tersebut sama sekali tidak sejajar. Kata besar kepala adalah satu kesatuan yang disebut kata majemuk, artinya sombong. Sedangkan kata kecil pada kalimat "Adik manisku ini sangatlah kecil dan menggemaskan" bermakna kurang besar daripada yang biasa.

Apakah kalian saat ini mengira, berarti saat SD-SMA guruku bahasa Indonesia mengajari materi antonim yang salah?
Bukan mengajari yang salah, tetapi lebih tepatnya mengajari secara umum.

Ternyata, antonim luas x sempit, besar x kecil, hemat x boros tak selalu mutlak benar ya :)
Karena semuanya tergantung konteks pada kalimat.  
Tentunya, masih banyak lagi pasangan antonim yang bisa dikaji menggunakan Ilmu Semantik :)

Catatan:
Tujuan dibuat tulisan ini adalah untuk berbagi sekaligus upaya mengingat materi dari dosen. Penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran dari sahabat semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun