Dampak dari pandemi covid-19 ternyata masih meninggalkan bekasnya di kalangan masyarakat khususnya pada tumbuh kembang mental dan karakter anak. Anak-anak yang baru memasuki sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama tentunya merasakan tantangan dan juga perubahan drastis. Dimana seharusnya anak-anak seusia mereka dapat bermain di luar ruangan dan banyak melakukan interaksi dengan teman sebaya tidak lagi dapat dilakukan saat pandemi berlangsung selama 2 (dua) tahun lamanya serta kecenderungan anak terhadap gadged yang kian meningkat dari tahun ke tahun. Tentunya ini berpengaruh pada pembentukan mental dan karakter anak kedepannya apabila tidak ada solusi yang ditawarkan.
Tim PKM bidang Pemberdayaan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang ketuai oleh Anis Nur Faizah (S1 Akuntansi) dengan 4 (empat) anggotanya Atika Nurul Aini (S1 Akuntansi), Irvan Setiawan (S1 Akuntansi), M. Nur Arif Sya’bana (S1 Akuntansi) dan Sandra Rosalie (S1 Manajemen) dan di dampingi oleh Bapak Safier Ramdani S.E.,M.M. melakukan kegiatan pemberdayaan masyakarat dengan tema “Perbaikan Pendidikan Anak Yatim Piatu Dhuafa dan Penghafal Al-Qur’an dengan Pemanfaatan Sekolah Alam”, (30-31/7/2022). Dimana dalam kegiatan tersebut kami melakukan kerjasama dengan sebuah komunitas yang bernama Sahabat Inspirasi sebagai fasilitator kami dengan mitra.
Dalam kegiatan tersebut kami mengisi kegiatan dengan memberikan pengajaran lewat motivasi di alam yang terbuka yang dilanjut dengan berbagai permainan. Terdapat 5 (lima) permainan yang masing-masingnya tentu memiliki makna dan pengajarannya sendiri. Hal tersebut kami lakukan sebagai alat pengembangan mental dan karakter anak. Selama kegiatan berlangsung anak-anak turut aktif dalam bersosialisasi dengan temannya dan mbanyak melakukan kegiatan fisik. Dimana dengan perubahan yang mereka rasakan mampu memperbaiki proses pembentukan mental dan karakternya.
“kegiatannya seru, aku bisa main sama temen-temen aku trus aku juga jadi punya temen baru dari ambon, namanya ipin” Ungkap Adi (salah satu peserta di dalam kegiatan kami).
