Mohon tunggu...
Ani Siti Rohani
Ani Siti Rohani Mohon Tunggu... Buruh - Perempuan penikmat sunyi

Life is never flat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bayu

29 April 2019   17:23 Diperbarui: 29 April 2019   18:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi : Pixabay


Kudengar kau memanggilku lirih. Barangkali tak percaya melihat aku mendadak menggila.


"Aku kotor, Bayu. Aku kotor," ucapku dalam isak.


Aku masih tak henti. Masih meronta dalam tangis. Masih terbelit pada sesak di dada.


"Kotor?"


Senyap. Barangkali ribuan tanya menyeruak. Atau bahkan ada amarah yang memuncak. Siapa peduli?


Ribuan kali angin menerpa, tapi masih tetap sama. Panas di dada tak jua mereda.
Aku sudah cukup lama membungkam suara. Untuk apa? Jika pada akhirnya semua akan terlihat, terungkap.


"Kau tidak perlu memintaku lagi. Tidak perlu," ucapku lirih.


Tangisku sedikit mereda. Kuseka buliran air mata yang membasahi wajahku. Berusaha sekuat mungkin untuk menegarkan diri.


"Aku harus mengatakan ini padamu. Ya, aku harus mengatakannya," suaraku berubah gugup. Entah harus kumulai dengan cara bagaimana.


"Apa? Apa yang ingin kau katakan, Gi?"
Tanyamu barangkali sedikit membuatku memiliki keyakinan untuk mengatakan segalanya.


"Aku..., Aku hamil."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun