Mohon tunggu...
Anisha Rosevita
Anisha Rosevita Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Ini bio bukan fisika

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya Tidak Taat Peraturan Menjadi Penyebab Utama Peningkatan Covid-19

23 November 2020   07:00 Diperbarui: 23 November 2020   07:26 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pandemi Covid-19 yang terus berkelanjutan ini menyebabkan banyak sekali dampak negatif yang terjadi. Di mana beberapa tempat kawasan umum mulai di tutup agar tidak menimbulkan klaster terbaru paparan Covid-19. 

Paparan Virus Covid-19 yang sudah kita hadapi selama lebih dari 7 bulan belakangan ini belum juga menemukan titik temu yang pasti. Perekonomian yang ambruk karena virus tersebut menyebabkan kesenjangan sosial dan kurang terjaminnya kehidupan masyarakat kecil. 

Selain itu, melihat klasifikasi paparan Virus Covid-19 yang semakin hari malah semakin meningkat, tetapi angka kenaikan kesembuhan pula yang semakin bertambah. Kendala pemerintah saat ini yaitu terhadap kedisiplinan masyarakat yang masih saja mengacuhkan dan tidak menuruti protokol kesehatan sesuai yang telah ditetapkan.

Sejak masa pandemi saat ini mau tak mau kita harus hidup berdampingan dengan virus. Masih banyak sekali orang-orang yang pergi keluar rumah tanpa menggunakan protokol kesehatan yang baik. 

Berbagai cara pemerintah sudah dilakukan demi menertibkan masyarakat yang tidak taat aturan. Masyarakat masih saja menganggap Virus Covid-19 ini sebagai penyakit yang sepele. 

Bahkan masih banyak kerumunan yang terjadi dimana-mana yang efeknya dapat menimbulkan virus Covid-19 klaster terbaru. Walaupun pemerintah sudah melakukan hal seperti patroli yang di lakukan pihak polisi untuk menertibkan kerumunan ataupun masyarakat yang tidak taat aturan, tapi tetap saja masyarakat Indonesia masih melanggarnya.

Berbagai cara sosialisasi pun sudah dilakukan pemerintah demi menertibkan masyarakat yang tidak taat aturan. Bahkan Joko Widodo selaku presiden RI meminta agar mengganti cara bersosialisasi penyakit virus Covid-19 ini. Karena sosialisasi yang sudah dilakukan pemerintah rasanya hanya percuma saja. Sosialisasi yang dilakukan selama ini dinilai tidak efektif untuk masyarakat menengah ke bawah.  

Para ahli epidemiologi Indonesia bahkan sampai melakukan riset penelitian mengenai kepatuhan masyarakat terhadap aturan pemerintah mengenai menggunakan protokol kesehatan, tidak berkerumun, dan tidak keluar rumah bila tidak mendesak. 

Pemicu utama dari kasus Covid-19 yang terus meningkat ini dikarenakan sosialisasi yang dilakukan terlalu bersifat satu arah atau yang disebut dengan desiminasi informasi.

Presiden RI mengatakan mungkin bila melakukan sosialisasi secara bersama-sama orang-orang menengah atas akan mudah paham akan sosialisasi tersebut, tapi bisa masyarakat menengah ke atas harus dilakukan sosialisasi dengan cara pendekatan langsung satu persatu kepada masyarakatnya. 

PSBB yang dilakukan oleh pemerintah juga seakan sudah tidak ada artinya lagi karena masyarakat terus ngeyel dan tidak peduli akan peraturan yang sudah di buat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun