Mohon tunggu...
Anisah Hadizah
Anisah Hadizah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa pelajar

Menggambar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Anak Pertama Perempuan

13 Oktober 2022   14:49 Diperbarui: 13 Oktober 2022   14:54 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada segores luka yang tak terlihat

Ada tubuh yang paling dalam.

Dan itupun lebih menyakitkan dari apapun yang berdarah.

Yaitu anak pertama perempuan yang kehilangan kasih sayang seorang ayah.

Sejauh 16 tahun ini aku sudah terbiasa hidup sendirian tanpa pundak.

Bersandar tanpa sandaran.

Berangan tanpa sesuai ingin

Tuhan...

Ku mohon kuatkan aku.

Yang tak tahu arah dan tujuan hidup

Itu hanya tubuhku bukan jiwaku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun