Mohon tunggu...
Anisa Zahrowani
Anisa Zahrowani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ketahanan Ekonomi: Ekspor Produk UMKM Harus Meningkat

5 Maret 2023   21:32 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:38 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Isu resesi ekonomi skala global saat ini mungkin sudah cukup mereda. Kabarnya Amerika Serikat juga telah menurunkan inflasi di angka 6%. Namun angka tersebut belum memenuhi target awal, yaitu di angka 2%. Dimana hal tersebut tidak memberi jaminan bahwa Amerika Serikat telah terbebas dari ancaman resesi ekonomi. Apabila Amerika Serikat mengalami resesi, dimana ia sebagai salah satu penggerak roda ekonomi dunia, dapat dipastikan akan berdampak pada Indonesia. Sehingga Indonesia harus tetap waspada untuk menghindari resesi ekonomi.

Saat ini Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, sebanyak 61% disumbang oleh sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). UMKM juga telah mampu menyerap tenaga kerja hingga 97% dari total tenaga kerja nasional. Hal tersebut dikarenakan UMKM berada di berbagai sektor, seperti pertanian, peternakan, perikanan, kuliner, industri, furnitur, hingga kerajinan tangan. Faktor tersebut membuat Indonesia dapat bertahan dalam kondisi resesi ekonomi 2023. 

Selain itu, Indonesia juga beruntung karena UMKM dapat bertahan dalam kondisi krisis 2008 dan Covid 2019. Dimana saat kondisi krisis tersebut tidak sedikit perusahan-perusahan besar yang runtuh. Sehingga dapat dikatakan UMKM perlu mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, dibanding perusahaan-perusahaan besar.

Berlatar dari kondisi krisis tahun-tahun sebelumnya, dimana tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang mengalami tekanan, bahkan gulung tikar. Namun seperti yang kita ketahui, ketahanan ekonomi Indonesia saat krisis dapat bertahan karena kehadiran UMKM. Meskipun tidak sedikit juga UMKM yang terpaksa gulung tikar saat kondisi krisis, namun nyatanya ketahanan ekonomi Indonesia disongsong oleh keberadaan UMKM.

Menjumpai ancaman resesi tahun ini, membuat kita harus waspada. Pemerintah juga perlu mengambil langkah untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia. Kita tidak bisa mengandalkan satu pihak untuk menjaga ketahanan ekonomi. Dimana ketahanan ekonomi di Indonesia disongsong oleh banyak pihak, yaitu oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Oleh karena itu pemerintah perlu memberikan dukungan penuh pada UMKM, terlebih lagi untuk meluaskan pasar mereka. Dimana kenyataannya, pasar UMKM rata-rata hanya sebatas domestik. Produk UMKM yang mendominasi PDB ternyata belum sampai ke pasar asing.

Pada 2022 baru 14% kontribusi UMKM dalam ekspor nasional. Dari banyaknya UMKM ternyata nilai ekspornya masih terbilang kecil. Hal ini yang menjadi PR bagi pemerintah. Jika kontribusi ekspor UMKM hanya 14%, namun dapat menyumbang 61% PDB negara, bukankah jika nilai ekspornya lebih besar akan semakin baik? Permasalahan yang terjadi adalah, apakah produk UMKM memang belum layak ekspor atau memang kebijakan pemerintah yang kurang mendukung?

UMKM memerlukan dukungan penuh untuk terus bertahan. Dimana yang terjadi dilapangan, memang banyak bermunculan UMKM baru, namun kebanyakan dari mereka tidak bertahan lama. Hal tersebut dikarenakan beberapa UMKM terkendala permodalan. Kemudian beberapa dari mereka juga terkendala skill dan teknologi. 

Adapun juga beberapa UMKM yang ingin masuk pasar ekspor namun terbentur regulasi yang kurang mendukung. Karena regulasi dan modal juga, banyak UMKM yang kesulitan untuk mengurus hak paten brand mereka. Bahkan beberapa UMKM sektor makanan juga kesulitan untuk mendapatkan izin edar BPOM dan halal MUI, karena keterbatasan modal.

Melihat peluang UMKM yang begitu besar, pemerintah perlu memanfaatkan peluang tersebut. Pemerintah perlu mendukung dengan memperbaiki dan menetapkan kebijakan yang jelas. 

Dimana kenyataannya, dengan UMKM yang begitu banyak tidak membuat Indonesia menjadi aktor ekonomi internasional. Kebijakan politik Indonesia yang pragmatik, memang dapat menarik investor, namun hal tersebut membuat negara ini hanya sebatas pasar sektor ekonomi. Padahal Indonesia dapat mengembangkan UMKM hingga go internasional. Dengan begitu, hal tersebut juga dapat menarik investor-investor asing. Kemudian kelebihannya produk yang dihasilkan adalah karya anak negeri bukan buatan asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun