Mohon tunggu...
Anisa UmuZarah
Anisa UmuZarah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro

Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro 2018 KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2020-2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Mahasiswa KKN Undip Mengajak Warga Desa Bojong Memanfaatkan Limbah Pertanian Menjadi Kompos

10 Agustus 2021   07:48 Diperbarui: 10 Agustus 2021   09:17 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Limbah pertanian sering dijumpai di sekitar lingkungan rumah, banyaknya limbah pertanian yang terbuang sia-sia mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan, seperti adanya bau tak sedap akibat dari pembusukan dari limbah pertanian yang dibuang sembarangan. 

Selain itu, di Desa Bojong Dusun Kramasari RT 04 RW 04 dibidang pertanian dalam melakukan penanaman tak jarang masyarakat hanya menggunakan pupuk kimia, pengguanaan pupuk kimia yang berlebihan dapat mengakibatkan rusaknya sifat-sifat tanah, serta matinya rizobakteri yang baik untuk pertumbuhan tanaman, dan dapat meningkatkan resistensi hama dan penyakit pada tanaman. 

Banyaknya limbah pertanian seperti jerami padi, serasah daun dari tanaman dapat dimanfaatkan menjadi bahan pembuatan kompos. Dimana kompos bermanfaat dalam memperbaiki sifat fisik, biologi, dan kimia tanah, menyuburkan tanah, meningkatkan produktivitas tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro mengajak warga Desa Bojong Dusun Kramasari RT 04 RW 04 di Kabupaten Cilacap untuk menyulap limbah pertanian yang menumpuk dirumah menjadi kompos. 

Kegiatan dilaksanakan pada Selasa, 13 Juli 2021 yang dilakukan secara langsung dirumah masing-mqsing warga hal ini dilakukan karena keterbatasan yang disebabkan oleh adanya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Indonesia. 

Selain itu, juga dilakukan monitoring secara daring dimana masing-masing warga tetap dapat melakukan pemeliharaan kompos dengan baik dan benar dan tetap mendapat arahan melalui media sosial WhatsApp.

Pembuatan kompos dilakukan dengan cara menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu. Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut MOL, daun lamtoro, sisa hasil pertanian, hijauan daun, dan kotoran ternak. Alat yang digunakan yaitu ember, timbangan, kawat ram, karung, terpal/plastik tebal, cangkul/sekop. 

Kompos dibuat dengan cara disiapkannya bahan-bahan kompos berupa sisa-sisa hasil pertanian, hijauan daun, dan kotoran ternak dan lahan pengomposan yang beratap. Bahan kompos dipotong dan dicacah berukuran lebih kecil 1-2 centimeter. Hasil bahan komspos yang berbentuk cacahan dihamparkan dan dibuat lapisan dengan ukuran lebar 1 meter panjang 5 m dan ketebalan 20 cm. Kotoran ternak setebal ± 5 cm ditaburkan dan diratakan ke seluruh permukaan sebagai lapisan pertama. 

Larutan bakteri decomposer MOL + air dipercikkan/disemprotkan diatas lapisan hijauan dan kotoran ternak tersebut. Kotoran ternak ditaburkan dan larutan disemprotkan kembali diulangi langkah tersebut sampai ketinggian mencapai 1,5 meter. Plastik/terpal dihamparkan untuk menutup bahan-bahan tersebut. 

Campuran kompos dibiarkan selama 2-4 hari agar terjadi pengomposan, ditandai naiknya suhu 65℃ pada campuran bahan. Penutup kompos dibuka dan diaduk setelah 2 – 4 hari secara merata dengan cangkul/sekop, pengadukan dimulai dari lapisan yang paling atas hingga lapisan paling dasar. Pengomposan terjadi memerlukan waktu 3 – 6 minggu. 

Pembuatan Kompos
Pembuatan Kompos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun