Ponorogo - Selalu ada yang unik dalam setiap kisah KKN. Mahasiswa selalu dituntut untuk menambah relasi dan pengalaman dari masyarakat. Kegiatan KKN mengajarkan kehidupan bermasyarakat dan cara mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan pada perkuliahan ke permasalahan nyata di daerah.Â
Umumnya, Kuliah Kerja Nyata (KKN) menyatukan beberapa mahasiswa dari fakultas yang berbeda untuk terjun langsung ke masyarakat. Ada yang berbeda dari KKN di Ponorogo ini. Bertajuk KKN-T Kolaboratif IPB University, UNIDA Gontor, dan UMPO, kegiatan ini menyatukan mahasiswa dari tiga universitas berbeda.Â
3 mahasiswa IPB yang tergabung dalam kelompok Desa Banjarejo berangkat bersama-sama mahasiswa IPB lainnya menuju Ponorogo. Ketiga mahasiswa tersebut ialah Anisa Sabrina Rahmi dari Kedokteran Hewan, Dwi Setyowawan dari Ilmu Ekonomi, dan Tatag M. Al Fathih dari Ekonomi Syariah. Sesampainya di Ponorogo, mahasiswa IPB bergabung dengan mahasiswa Universitas Darussalam Gontor dan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.Â
Kelompok Desa Banjarejo beranggotakan 7 mahasiswa. 3 mahasiswa dari IPB, 2 mahasiswa dari UNIDA Gontor, yaitu Alief Fathin Nurrohman dan M. Ariq Kurniawan, serta 2 mahasiswi dari UMPO, yaitu Vanessa Intan dan Okta Silfi. Bersama-sama, kelompok KKN Desa Banjarejo mengadakan berbagai program kerja. Kehadiran mahasiswa dari kampus setempat membantu permasalahan perbedaan bahasa dan budaya yang mungkin dialami, sehingga para mahasiswa dapat lebih mengerti keadaan warga lokal.
Beberapa kegiatan yang dilakukan di Desa Banjarejo, antara lain penanganan PMK, digitalisasi dan branding desa, serta pemberdayaan SDM lokal. Kegiatan tersebut ditunjang dengan kegiatan sosial, seperti mengikuti kegiatan warga, kerja bakti, mengikuti pertemuan karang taruna dan Kelompok Wanita Tani, silaturahmi pada warga dan aparat desa, olahraga bersama pemuda desa, dan sebagainya. Selain itu, diadakan pula fun learning bersama siswa-siswi SD di Desa Banjarejo, TPA dan lomba, juga TPA lansia.