"Gender is another key dimension of children's development"
~Santrock
Suatu hari, ketika aku pergi ke sebuah tempat perbelanjaan besar di kotaku bersama keluargaku untuk membeli kebutuhan yang sudah habis. Sampai disana aku ditarik adikku ke toko mainan yang ada disana untuk mencari mainan boneka barbie yang sudah dijanjikan ayahku ketika di rumah. Saat sedang memilih milih mainan aku melihat seorang anak laki-laki yang menarik tangan ibunya ke arah toko mainan yang tempati bersama adikku.
Boy : bu... mau itu..... (menunjuk mainan barbie).. kayak dia buu..... (lalu menunjuk seorang adikku yang membawa mainan berbie ditangannya)
Mom : boy seorang laki-laki, jadi tidak main boneka barbie..., boy beli robot robotan saja ya... kayak kakak yang disana (menunjuk anak laki-laki yang memegang mainan robot). Kita beli mainan robot saja ya...?
Boy : mengapa tidak boleh main boneka barbie bu...?
Mom : karena boy laki-laki, kalau laki-laki itu mainannya robot, bola, mobil-mobilan, nah kalau perempuan mainannya masak-masak an, boneka barbie, my little poni.... jadi boy maukan beli robot robotan saja?
Dengan pengertian pengertian yang mom berikan kepada boy akhirnya boy mau membeli mainan robot.
Definisi Gender
Dari kisah diatas dapat kita ketahui bahwa mom sedang mengenalkan kebiasaan-kebiasaan seorang laki-laki kepada boy. Mom ingin boy memiliki sikap, perilaku, dan kebiasaan seperti anak laki-laki pada umumnya. Mengenalkan sikap, perilaku dan kebiasaan ini sangatlah penting, agar anak mampu mengetahui perbedaan sikap, tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Biasanya orang orang akan menyebutnya dengan gender.