Mohon tunggu...
Anisa Nur Khofipah
Anisa Nur Khofipah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Islam 45 Bekasi

Aku tak sebaik apa yang kau ucap, namun aku tak seburuk apa yang terlintas dalam pikiranmu.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Upaya Membangun Toleransi Beragama dalam Mengatasi Radikalisme dan Terorisme

7 Juli 2020   17:20 Diperbarui: 8 Juli 2020   14:17 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://fai.um-surabaya.ac.id/ 

"Hay!!! disini para pembaca pasti udah tau dong arti toleransi itu apa? Nah, toleransi adalah sabar dan menahan diri atau bisa diartikan sebagai sikap saling menghormati dan menghargai antar kelompok atau antar individu baik itu perbedaan suku, ras, agama, warna kulit dll. Jadi toleransi dalam beragama itu penting loh, mengapa? Karena belakangan ini marak banget fenomena gerakan radikalisme dan terorisme baik secara lokal, nasional maupun global. Kecurigaan yang berlebihan dapat memunculkan beragam potensi gerakan radikalisme dan terorisme. Banyak diantara tindakan itu semua memunculkan tindakan kekerasan dan mengguncang kedamaian. Pada dasarnya setiap agama kan mengajarkan kedamaian, tentang cara bagaimana bersikap dengan baik terhadap sesama, bagaimana menghargai perbedaan antara agama satu dengan agama yang lainnya".

Dalam melaksanakan upaya membangun toleransi beragama, kita harus juga mempunyai sikap atau prinsip untuk mencapai hal tersebut yaitu (1) sikap kebebasan dalam beragama, artinya siapapun mempunyai hak masing-masing dalam memilih kepercayaan atau agama yang akan mereka anut, (2) setuju dalam perbedaan, artinya perbedaan tidak harus selalu soal permusuhan, karena perbedaan akan selalu ada dalam kehidupan, tapi selalu ada perbedaan yang tidak menimbulkan pertentangan.

Namun terkadang terjadinya radikalisme dan terorisme itu disebabkan rendahnya toleransi dalam beragama dan kurangnya pemahaman yang masih sempit. Klaim-klaim yang bersifat sepihak seringkali muncul dari masing-masing golongan yang menimbulkan adanya radikalisme dan terorisme. 

Mereka menganggap bahwa ajaran agama merekalah yang paling benar. Esensi dari agama itu sendiri hakikatnya hakikatnya tidak sebatas hanya berupa pembelaan terhadap penganutnya semata, namun pemahamannya baik sebagai pribadi maupun kelompok harus tetap melalui indera akal, batin dan menunjukan kualitas sebagai manusia.

"Setiap orang perlu menyadari bahwa betapa pentingnya toleransi dalam beragama, karena jika pemahaman ini tidak bisa kita pahami dengan baik dan benar, maka akan terus terjadi fenomena-fenomena seperti itu, jadi dengan adanya toleransi dalam beragama bisa menetralisir setiap perkembangan pemahaman tentang radikalisme dan terorisme agar bisa mendapatkan pencegahan tentang perilaku-perilaku yang dianggap menyimpang dari ajaran agama itu sendiri".

Apa sih arti Radikalisme dan Terorisme itu sendiri? Banyak kan dari para pembaca yang beranggapan kalo radikalisme itu adalah suatu tindakan yang terlalu fanatik terhadap agama, merasa agama dia yang paling benar. Sedangkan terorisme itu suatu tindakan mengancam, meneror. 

Nah jadi, tindakan radikalisme merupakan suatu paham yang mengehendaki adanya perubahan atau pergantian terhadap suatu sistem di masyarakat dengan menggunakan kekerasan. Sedangkan, tindakan terorisme dapat dikategorikan sebagai suatu ancaman kekerasan dan mengambil hak asasi manusia.

"Maka dari itu, upaya untuk membangun toleransi beragama harus melalui beberapa cara : (1) Melalui pendidikan, perlu diadakan pembinaan yang baik melalui pendidikan untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme karena kebanyakan orang mudah mendengar informasi tanpa mencari tau dulu kebenarannya bagaimana. (2) Melalui Peran Pemerintah, pemerintah tidak hanya bisa berwacana dalam menanggulangi pencegahan radikalime ataupun terorisme, namun harus berupaya dengan adanya tindakan reaktif cepat dan tepat sasaran bisa dengan cara menegakan undang-undang tentang radikalisme dan terorisme".

Oleh sebab itu, fenomena radikalisme dan terorisme memiliki beberapa penyebabnya yaitu, politik, ekonomi, psikologi dan budaya (agama). Hal itu yang menjadi dasar yang sering muncul ketika seseorang melakukan tindakan seperti itu. Tapi siapa sih pelaku radikalisme dan terorisme itu sendiri? Ternyata itu semua terjadi karena adanya sesuatu yang "dibela" dibelakangnya. 

Apakah agamanya? Apakah perlakuannya yang tidak adil? Ataukah adanya peminggiran tentang budaya (agama) itu sendiri? Mereka memiliki dasar ideologi yang dibela sebab dalam kenyataannya yang mereka lihat adalah berbagai macam ketidakadilan, kesengsaraan, kesesatan dan pelanggaran yang dilakukan oleh kelompok tertentu atas kelompok lain sehingga mereka melawan atas nama agama itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun