Mohon tunggu...
Anisa nanni
Anisa nanni Mohon Tunggu... Hoteliers - Pelajar

Nothing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika dalam Agama Islam

21 April 2021   14:38 Diperbarui: 21 April 2021   14:58 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Konsep Etos Kerja dalam Islam ada 4 yaitu kerja keras, menghargai waktu, motivasi, dan orientasi ke depan (Rasulullah SAW bersabda : "Bekerjalah untuk duniamu seakan akan engkau akan hidup selama-lamanya dan beribadalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau mati besok.").

Definisi ETOS KERJA. Etos berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos artinya sikap, kepribadian, wtak, karakter, serta keyakinan atas sesuatu. 

Dari kta Etos ini dikenal pula kata Etika, etiket yang hampir mendekati paada pengertian akhlak atau berkaitan dengan nilaibaik bururk(moral) sehingga dalam etos tersebut terkandung gairah atau semangat yang amat kuat untuk mengerjakan sesuatu secara optimal, lebih baik, bahkan berupaya untuk mencapai kualitas kerja yang sesempurna mungkin.

ETOS menyangkut semangat hidup, termasuk semangat bekerja, menuntut ilmu pengetahuan dan meningkatkan keterampilan agar dapat membangun kehidupan yang lebih baik di masa depan. 

manusia tidak dapt memeperbaiki hidupnya tanpa semangat kerja, pengethauan dan keterampilan yang memadai tentang pekerjaan yang ditangani.

Adapun istilah 'KERJA' dalam bahasa Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi hingga sre, terus menerus tak kenal lelah,  tetapi kerja mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan dan keberkahan yang mempunyai unsur kebaikan dan keberahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara. 

Rasululah SAW menjadikan kerja sebagai aktualisasi keimanan dan ketakwaan. Rasul bekerja untuk meraih keridaan Allah SWT. 

Suatu hari Rasulullah SAW berjumpa dengan Sa'ad Bin Mu'adz Al-Anshari. Ketika itu Rasul melihat tangan Sa'ad melepuh, kulitnya gosong kehitam-hitaman seperti terpanggang matahari. "Kenapa tanganmu?", "tanya Rasul kepada Sa'ad". "Wahai Rasulullah, "jawab Sa'ad,"tanganku seperti ini karena aku mengolah tanah dengan cangkul itu untuk mencari nafkah kelurga yang menjadi tanggunganku".

seketika itu beliau mengambil tangan Sa'ad dan menciumnya seraya berkata,"inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh api neaka".

etika yng harus diperhatikan :

1. memberi salam (salam adalah penanda keramahan seorang muslim. memberi salam sesama dengan mendoakan para hadirin di majelis ilmu lainnya.)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun