Mohon tunggu...
Anisah WP
Anisah WP Mohon Tunggu... -

Try to write, write, and write~~ It will take a long time but always seems impossible until it's done

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Matematika, Dari Benci Jadi Cinta

14 Maret 2018   11:17 Diperbarui: 14 Maret 2018   11:23 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Matematika sulit? Kata siapa?

Yah, seperti yang anda ketahui, matematika sudah menjadi "momok" sejak zaman dahulu kala. Ntah sedari kapan, mungkin sejak nenek moyangku seorang pelaut ya. Pokoknya banyak orang yang hanya mendengar kata "MATEMATIKA" saja sudah seperti orang kesurupan. Sebenarnya matematika itu tidak susah. Hanya saja kita terlalu termakan oleh omongan orang lain. Nah, di kesempatan ini saya akan bercerita sedikit antara saya, dia, dan matematika.

Ini cerita dari pengalaman saya sendiri semasa saya kecil. Unik, lucu, tapi mujarab hasilnya hingga kini. Saat itu saya masih berada di jenjang sekolah dasar. Di penghujung masa SD, saya diperkenalkan dengan Dunia Hallyu dengan salah seorang saudara. Yup, Dunia Hallyu atau Halyu Wavemungkin sudah lazim dan tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Di awal kemunculannya, Hallyu Wavemudah diterima di kalangan masyarakat Indonesia, seperti kemunculan drama Endless Love yang sangat menyentuh hati bagi siapapun yang menontonnya. Hingga di tahun 2016 muncullah drama Descendants of the Sun membawa virus demam korea semakin menjadi - jadi. Drama yang mengisahkan tentang seorang tentara dan dokter yang menjalin cinta ini berhasil memikat hati penonton yang bukan penggemar korea sekalipun.

Tak hanya drama, Korea Selatan juga terkenal dengan boyband dan girlband-nya. Penggemarnya pun sangat banyak di Indonesia. Sebagian remaja di negara ini menggilai dengan apa yang dinamai KPOP tersebut. Pernahkah anda menemukan beberapa remaja sedang mengobrol dengan beberapa sisipan asing? Atau seseorang yang mengenakan atribut dengan nama idolanya? Nah, itu adalah salah satu contoh korban dari maraknya Hallyu Wavedi Indonesia.

Nah, sekarang apa hubungannya dengan matematika? Mengapa saya sedari tadi membahas tentang KPOP? Haha.. basa basi saya terlalu banyak.

Ok sekarang saya beralih lagi pada matematika. Seperti orang - orang kebanyakan, saya juga tidak suka matematika karena matematika itu pelajaran yang sulit. Tidak seperti Ilmu Pengetahuan Sosial yang isinya menghafal, atau pelajaran bahasa Indonesia yang isinya menulis dan membaca. Itu dirasakan saya sewaktu SD dulu. Sering kali saya mencari cara agar menjadi suka dengan matematika, tapi hasilnya nihil. Dipaksa pun tetap saja, bahkan masalah lebih rumit.

Seperti yang sudah saya katakan di atas, di penghujung masa SD, saya mengenal Hallyu Wave. Sejak saat itu saya menjadi ketagihan dan akhirnya seperti kecanduan. Saya adalah salah satu penggemar dari boyband papan atas dan terkenal di zamannya, yaitu Super Junior. Sebagai penggemar, saya senang sekali mengoleksi lagu, video, serta foto - fotonya.

Di suatu malam, saya duduk di depan meja belajar dan termenung. Hendak mengerjakan soal matematika tapi rasa malas yang amat besar mengalahkan semuanya. Kemudian suatu ide aneh terbesit di pikiran saya. Sangat membekas dalam pikiran, saya mengambil kertas origamikuning dan ballpoint lalu menuliskan kalimat, "SUPER JUNIOR = MATEMATIKA. MATEMATIKA = SUPER JUNIOR".Kira - kira apa artinya kalimat tersebut?

"Super Junior is Mathematic and Mathematic is Super Junior. Anggap aja matematika itu Super Junior, jadi kalo kamu suka Super Junior kamu harus suka matematika juga soalnya mereka itu sama."

Pikiran aneh seperti itu muncul di kepala seorang bocah kelas 6 SD. Jika teringat lagi masa itu, rasanya lucu dan ingin tertawa saja. Namun apa yang saya terapkan sejak kelas 6 SD tersebut membawa dampak ke kehidupan saya setelah itu. Yahwalaupun tidak jago, at leastsaya suka dengan salah satu mata pelajaran yang sering ditakuti orang - orang tersebut. Alhasil, sekarang saya sedang mengenyam pendidikan tinggi di salah satu perguruan tinggi di Indonesia dengan jurusan Pendidikan Matematika.

It's all about mindset. Mindset is Do'a. Aku adalah apa yang aku pikirkan. Nah, rekan - rekan sekalian ini semua tergantung mindsetyang kita buat. Maka dari itu, buatlah mindsetsebaik - baiknya karena mindset juga merupakan sebuah do'a. Dan mindset yang kita buat akan berguna di kehidupan kita kelak. Semoga tulisan aneh ini bermanfaat. Salam!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun