Mohon tunggu...
Anisah WP
Anisah WP Mohon Tunggu... -

Try to write, write, and write~~ It will take a long time but always seems impossible until it's done

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Yuk, Sudahi Curhat di Sosial Media

24 Februari 2018   18:08 Diperbarui: 24 Februari 2018   18:12 2102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa sih yang anda pikirkan jika terdengar kata media sosial atau medsos? Pasti sederet facebook, twitter, instagram, dan kawan - kawannya langsung terbesit dalam pikirkan. Di zaman yang semakin modern ini, media sosial seakan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Tua muda, pria wanita, dan semua kalangan hampir menggunakan media sosial dalam keseharian mereka. Istilah "mendekatkan teman yang jauh dan menjauhkan teman yang dekat" sangat erat hubungannya dengan media sosial. Mengapa demikian? Karena kita bisa mendapatkan teman baru atau berhubungan dengan teman lama di media sosial. Di sisi lain kita juga merasa jauh dengan orang - orang di sekitar kita karena sibuk main gadget. Sebenarnya apa saja sih yang dilakukan orang - orang di media sosial? Mengapa sampai sekarang orang masih gandrung akan media sosial tersebut?

Sesuai dengan namanya, media sosial dimanfaatkan untuk bersosialisasi. Dari namanya saja sudah jelas bahwa fungsi utamanya adalah sebagai media untuk bersosialisasi antara orang yang satu dengan yang lain. Sosialisasi ini dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun asalkan tersambung dengan koneksi internet. Mudahnya cara untuk bersosialisasi ini membuat media sosial sangat digandrungi masyarakat. Selain itu manfaat yang dapat diambil dari media sosial adalah sebagai media penghibur dan media untuk menambah pengetahuan serta informasi ter-update. Contohnya di youtube, kita dapat melihat ribuan bahkan jutaan video tutorial untuk melakukan sesuatu. Di instagram juga terdapat berbagai meme lucu yang akan membuat anda tertawa terpingkal - pingkal.

Sejak munculnya media sosial yang menyediakan fitur status dan sebagainya, kini media sosial telah beralih fungsi sebagai tempat menebar sensasi dan tempat curhat. Banyak selebriti atau bahkan orang biasa yang memamerkan apapun yang dimilikinya. Selain itu, banyak orang yang mencurahkan isi hatinya di media sosial. Kesedihan, kebahagian, dan segala keluh kesah dicurahkan di media sosial. Bahkan tak jarang orang yang melakukan balas dendam lewat status - status di media sosial. Hal tersebut sering menimbulkan kesalahpahaman yang bisa berujung pada pertikaian. Parahnya lagi terdapat sejumlah kasus pembunuhan yang berawal dari media soaial.

Sebenarnya banyak alasan yang melatari mengapa orang senang curhat di media sosial. Di antaranya, tak berani tatap muka, tak punya teman dekat, suka mencari perhatian, dan sebagainya. Namun apa sih yang didapat dari curhat di media sosial? Curhat lewat status - status di media sosial hanya akan membuka aib sendiri kepada khalayak luas. Ada baiknya jika kita tidak meluapkan curahan hati apalagi yang bersifat pribadi di media sosial yang bisa diakses siapapun. Cerdas dalam menggunakan media sosial adalah hal yang wajib diterapkan di era ini.

Curhat tidak harus di beranda - beranda facebook atau di buku diary yang mungkin sudah dianggap terlalu kuno. Banyak yang bisa membantu mengurangi beban masalah kita. Contohnya Guru BK disekolah. Membantu membuat keputusan adalah bidang Guru BK sebagai konselor. Namun ada banyak miskonsepsi pada Guru BK misalnya, Guru BK dianggap polisi sekolah yang hanya menangani masalah insidental, atau terdapat oknum guru BK yang acuh tak acuh dengan siswa. Jika kita takut hal yang demikian terjadi, kita dapat meluapkan masalah pada teman yang kita percaya atau istilah kerennya "konselor sebaya". Hal tersebut lebih bermanfaat daripada kita mengumbarnya di media sosial. Terlebih lagi jika teman kita mampu membantu membuat keputusan dan tidak ikut larut dalam emosi yang kita lakukan.

Mempererat tali silaturrahmi adalah salah satu manfaat curhat kepada teman. Di kehidupan sosial ini kita juga harus memberikan timbal balik kepada teman. Kita juga harus sukarela menjadi konselor atau pendengar setianya, saling terbuka satu sama lain, dan wajib menjaga privasi satu sama lain. Jadi rekan - rekan, saudara - saudara, curhat di media sosial itu sedikit manfaatnya bahkan bisa menimbulkan prahara. Untuk apa kita curhat di media sosial jika curhat dengan teman di kehidupan nyata lebih menyenangkan dan bermanfaat. Yuk, kurangi curhat medsos! Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun