Saat ini UMKM atau Usaha Mikro Kecil Menengah sedang diminati banyak masyarakat di Indonesia, terlebih kaum Milenial, mereka mulai banyak tertarik pada dunia kewirausahaan bahkan berbisnis itu sudah menjadi cita-cita mereka. UMKM sendiri memiliki kontribusi dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga 60%, maka tidak heran jika UMKM ini merupakan kelompok usaha yang paling besar di Indonesia,
Namun, ditengah arus globalisasi dan tingginya persaingan membuat UMKM harus mampu menghadapi tantangan global seperti meningkatkan inovasi produk dan jasa, pengembangan sumber daya manusia dan teknologi serta perluasan area pemasaran. Hal tersebut dilakukan agar UMKM mampu bersaing dengan produk asing yang membanjiri pasar Indonesia, mengingat mengenai pasar bebas ASEAN yang telah efektif di berlakukan sejak 2015 lalu yang merupakan titik rawan perjuangan UMKM dan ekonomi kerakyatan. Berbagai kemudahan perdagangan antar negara seperti pembebasan bea impor dan kemudahan birokrasi akan mendorong meningkatnya impor komoditas ke negara-negara ASEAN. Ini menjadi peluang UMKM untuk memenangkan perdagangan.
Tetapi, Tidak dapat dipungkiri juga bahwa Iklim perdagangan tidak hanya di dominasi oleh negara-negara ASEAN saja, akan tetapi kehadiran China dengan produk-produknya yang memilik daya siang tinggi  dilihat dari harga dan kandungan teknologi. Namun hal tersebut tidak boleh dijadikan alasan untuk UMKM di Indonesia pesimis dalam menghadapi pasar bebas. Justru hal tersebut harus dijadikan motivasi UMKM Indonesia untuk lebih maju lagi.Â
Dalam hal ini dengan adanya UMKM di Indonesia, dengan berbagai strategi pemberdayaan dan pengembangan UMKM tersendiri, Indonesia harus optimis bahwa akan menang dalam perdagangan bebas yang saat ini terjadi. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi yang tepat untuk meningkatkan daya saing dan sumber daya manusia khususnya untuk menghadapi pasar bebas ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA).
Strategi pengembangan UMKM untuk tetap bertahan dapat dilakukan dengan peningkatan daya saing dan pengembangan sumber daya manusianya agar memiliki nilai dan mampu bertahan mengahadapi pasar ACFTA, diantaranya melalui penyaluran perkreditan (KUR), penyediaan akses informasi pemasaran, pelatihan lembaga keuangan mikro melalui capacity building dan pengembangan informasi technology (IT). Upaya-upaya lain yang dapat dilakukan adalah melalui kampanye cinta produk dalam negeri serta memberikan suntikan pendanaan pada lembaga keuangan mikro.
Semoga dengan adanya UMKM - UMKM di Indonesia, Indonesia bisa menghadapi Pasar Bebas,dengan mana tujuan dari Pasar Bebas untuk kestabilan dan kesejahteraan ekonomi akan tercapai.