Mohon tunggu...
Nurunnisa Hafel
Nurunnisa Hafel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Berjiwa Putih

Mahasiswi Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

5 Cara Menjadi Dewasa ala Mahasiswa Kebidanan

23 Januari 2021   21:57 Diperbarui: 24 Januari 2021   11:05 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kedewasaan sudah menjadi kata yang tidak asing lagi. Kedewasaan seorang individu bukan diukur dari sisi usianya melainkan pada pola pikirnya. Dengan sebuah kedewasaan yang menjadi landasan dalam pola pikir akan, lebih baik Kita dalam menanggapi suatu permasalahan. 

Kedewasaan juga ada pada aspek sosial, spiritual, emosional dan lainnya didalam kehidupan. Namun, setiap individu pastinya punya pola pikir yang berbeda-beda. 

Nah, berikut cara untuk kamu dalam transisi menuju kedewasaan.

1. Terima Kritik dengan lapang dada

Kadang kala, semua orang mempunyai pola pikir yang beda apalagi dalam terima atau bahkan menolak sebuah kritikan. Karna, ada jenis kritik mulai dari ; kritik yang membangun bahkan kritik yang menjatuhkan pun ada. 

Tinggal, apakah kamu sudah siap dalam menerimanya atau belum ?. Ketika, kamu sudah siap (tidak baper) perihal kritikan. Secara perlahan pasti Akan menganggapnya sebagai sebuah motivasi untuk semakin baik kedepannya (walaupun respond setiap orang berbeda-beda)

Ingat ! Untuk tetap rendah hati, karna hidup bukan tentang Ekspetasi melainkan tentang reality. Oleh sebab, Itu jangan pernah takut untuk kecewa/dendam walaupun semua tidak akan sama dengan keinginanmu.

2. Berani bertanggung jawab

 Mampu merasionalisasikan sesuatu adalah cara untuk menjadi dewasa. Berani dalam mengambil resiko yang besar harus pula, berani mempertanggung jawabkannya. Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan Dan tidak semua manusia berani bertanggung jawab.

Jadi, berani bertanggung jawab akan membuat kamu semakin Dewasa, apalagi dalam sebuah problem solving.

3. Akui kesalahan dan meminta maaf

Hal yang paling sulit dilakukan oleh setiap manusia adalah meminta maaf dan berterima kasih. Meminta maaf bukan tentang siapa yang salah tapi guna, membangun Tali silaturahmi. 

Jika, kamu melakukan kesalahan jangan pernah sungkan atau bahkan takut untuk meminta maaf. Agar beban tidak semakin bertumpuk Pada diri kamu. Meminta maaf juga, tidak menurunkan derajat sebagai seorang manusia. Jadi, minta maaflah akui kesalahan kamu apalagi (yang sering buat kesalahan ke orang tua).

4.  Jangan mudah untuk menyalahkan 

Pernahkah kamu menyalahkan sesuatu atau seseorang dalam sebuah alur kehidupan kamu ? (Coba di ingat-ingat dulu). Menyalahkan bukanlah cara kamu untuk menarik sebuah interpretasi. Coba kembali lakukan introspeksi dalam diri sendiri. Lihat apa yang salah Dan apa yang kurang sehingga kamu bisa demikian (gagal).

Menyalahkan juga Bulan sebuah solusi dalam menyelesaikan sebuah kegagalan atau permasalahan. Justru Akan menambah beban pikiran didalam diri. Solusinya, adalah lakukan analisis secara utuh ke dalam diri sendiri.

5. Menghargai waktu

Masih ingatkan dengan kalimat ini " waktu adalah uang ". Pemaknaannya adalah setiap detik, menit dan jam Akan sangat berharga untuk kita. Waktu yang harus digunakan dengan sebaik-baik mungkin untuk Hal yang produktif. 

Waktu juga mengajarkan Kita, untuk selalu Disiplin Dan mandir. Jadi, jangan pernah sia-siakan kesempatan yang ada didepan matamu. Hargai waktunya sekarang merupakan salah satu cara kamu untuk menjadi dewasa.

Gimna ??

Apakah kamu sudah dewasa belum ? Ingat yah.. dewasa bukan hanya tentang umur, melainkan tentang pola pikir dalam menanggapi sesuatu. Dewasa spiritual, dewasa emosional dan lainnya. 

Yuk mulailah mengubah pola pikir kamu yang lebih dewasa dengan cara diatas. Jika, kamu punya cara yang lainnya boleh berbagi.

Terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun