Mohon tunggu...
Nurunnisa Hafel
Nurunnisa Hafel Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Berjiwa Putih

Mahasiswi Prodi Diploma III Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Ternate

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kerugian Anggaran; Siapa Pelakunya?

6 Mei 2020   16:14 Diperbarui: 17 Mei 2020   09:29 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ditengah pertarungan global dalam pencegahan Covid-19. Dapat menghancurkan Aspek fundamental sampai ke molekuler. selain mengancam psikologi sosial publik, banyak juga kerugian yang melanda tanah air yakni; melemahnya ekonomi sehingga perlu adanya transparansi ke rakyat.

Bagaimana kerugian yang dialami oleh para pedagang kaki lima, supir angkot, ojek dan pengusaha mikro lainnya. Realita tidak sesuai yang diucapkan hanya dalam bentuk frasa "kerugian" kejelasan angka-angkapun tidak diucapkan melalui hasil kalkulasi.

lalu siapa yang berhak menjawab pertanyaan judul opini diatas? bukan kesalahan lembaga ataupun individual lalu siapa yang secara legalitas mempunyai kewenangan untuk membuka kebusukan Negara dalam bentuk kerugian ke publik.

Sebenarnya ini hanya permainan propaganda ke-publik agar publik tidak terlalu merosoti persoalan yang secara jelas mengancam. Melemahkan perekonomian propaganda ini menjadi hantu untuk menakuti publik agar ingatan tak selalu membawa kita pada isu fundamentals.

Kewenangan siapa yang secara spesifik dapat memecahkan teka-teki ini (apakah jawabannya Ada di istana negara?).

Sudah sepatutnya kita sebagai generasi muda maupun tua dengan kemampuan intelektual Kita dapat berpikir tentang kesejahteraan yang mampu membentuk karakter moril kita untuk lebih lincah mengawal kebusukan yang dijalankan oleh mereka yang tak bermoril.

Siapa yang berhak betangung jawab atas semua ini, banyak juga terdapat mafia (Tikus Berdasi)disetiap daerah provinsi, kota dan kabupaten yang seharusnya bertangung jawab untuk lebih meyakinkan publik. Bentuk pencapaian penanganan pandemik saat ini yang masih bergejolak serta kerugian yang dialami Negara ini.

Kita lihat tidak ada satupun yang berhak mengatakan hal ini, hipotesa mereka tidak akan betangung jawab karena mereka berpikir akan kepentingan pribadi; jabatan hanya sebatas frasa yang mempunyai makna tidak berarti. ucapan kerugian tak didasari kalkulasi angka-angka yang menjadi penunjang fakta suatu data kuantitatif.

Pasti kalian betanya-tanya siapa dibalik penangung-jawab untuk mentransparansi kerugian anggaran(Dana) ditengah pandemi yang menjadi musuh besar kita ditengah situasi pandemi tak lain tak pasti merupakan mafia yang imunitasnya hanya mencari kepentingan sendiri disaat covid-19 yang menguntungkan diri sendiri melalui pengelolaan momen agar selalu menjadi sorotan publik.

Strategi seperti superhero saja yang saat ini menjadi tanda tanya besar.

Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun