Mohon tunggu...
ANISA FEBIASTUTI
ANISA FEBIASTUTI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar mahasiswa

mahasiswa publicthealth'21

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rencana Memang Indah Tapi Takdir Jauh Lebih Indah

24 Oktober 2021   22:20 Diperbarui: 24 Oktober 2021   22:57 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Cerita ini berawal dari saya kelas 9 SMP, dimana saya bersekolah di SMPN 1 Sedati Sidoarjo. Ketika kelulusan saya merasa sedih karena harus berpisah dengan teman-teman di SMP dan juga saya harus melanjutkan SMA di SMAN 1 Papar yang tempatnya di kab.Kediri.Padahal, asli tempat tinggal saya di Sidoarjo. Karena berbagai alasan yang saya terima dari keluarga maka dari itu saya memutuskan untuk SMA di Kediri. 

Awalnya saya merasa sedih karena berpisah dengan keluarga dan harus mejaga nenek yang berada di Kediri. Disana banyak sekali perbedaan salah satunya yaitu logat bahasa. 

Selang 3 bulan saya tinggal di Kediri dengan perasaan yang masih sedih dan ingin pindah ke Sidoarjo, tetapi orang tua saya berkata jika pindah sekarang maka percuma lebih baik menunggu selama 1 semester dan saya menyepakati dengan perasaan yang tidak rela.

Saya awalnya tidak akrab dengan nenek saya yang di Kediri karena dari kecil saya tidak suka jika berlibur ke Kediri dengan berbagai alasan.

Waktu berjalan tepat selama 1 semester dan saya menerima rapot dan Alhamdulillah Saya mendapatkan peringkat yang lumayan baik menurut saya. 

Saya bertanya kepada orang tua saya tentang rencana pindah ke Sidoarjo, tetapi orang tua bilang jika ingin pindah, saya tidak akan di kuliahkan. 

Saya terkejut dengan perkataan kedua orang tua saya dan saya menangis , karena saya tidak menyangka. Orang tua saya berfikir jika pindah sekolah akan memerlukan biaya yang cukup besar dan lebih baik uangnya dibuat untuk masuk kuliah saja. Lagi dan lagi saya menerima kesepakatan yang ditawarkan oleh orang tua saya. 

Ternyata tidak disangka sangka waktu berjalan hampir 1 tahun dan saya merasa nyaman tinggal di Kediri, saya juga sudah akrab bahkan lebih dari akrab dengan nenek saya. Beruntung juga mempunyai teman-teman yang baik dan pengertian. 

Di SMA saya berusaha sekuat tenaga dengan belajar agar mendapatkan nilai yang bagus, dan saya bermimpi bisa lolos di SMNPTN jurusan kedokteran gigi dan kesehatan masyarakat, itulah cita-cita saya. Tetapi ketika seleksi jalur SNMPTN saya gagal. Saya belum merasa  sedih karena saya berfikir masih ada jalur SBMPTN.

Setelah saya tahu tidak lolos SNMPTN saya berusaha belajar lagi.Kali ini saya lebih menambahkan jadwal belajar dan tidak lupa perbanyak berdoa. 

Tibalah SBMPTN saya memilih jurusan Kedokteran gigi dan teknik kimia, yang saya rasakan ketika mengerjakan yaitu pusing dan saya merasa tidak bisa mengerjakannya dengan maksimal, apa yang saya pelajari hamper tidak ada yang keluar di tes tersebut yaitu perasaan campur aduk karena ada beberapa soal yang saya tidak bisa mengerjakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun