3. Ketertagihan aktiva itu (misalnya tagihan jasa atau premi) haruslah cukup pasti.
Santoso (2010:29-30) mengungkapkan bahwa ada lima dasar pengukuran pendapatan, yaitu:
1. Harga dalam pertukaran masa lalu ( harga pokok historis ).
2. Biaya pengganti saat ini.
3. Harga pasar saat ini.
4. Nilai bersih yang dapat direalisasi.
5. Nilai sekarang yang dapat didiskontokan,
Pendapatan harus diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima. Jumlah pendapataan yang timbul  dari suatu transaksi biasanya ditentukan oleh persetujuan antara perusahaan dengan pembelu atau pemakai aktiva tersebeut. Jumlah tesebut diukur dengan nilai wajar imbalan yang diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah dikonto dagangan dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan . Pada umumnya imbalan tersebut berbentuk kas atau setara kas sejumlah pendapatan adalah sejumlah kas atau setara kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Pendapatan yang telah diukur dan diakui akan dimasukkan dalam laporan keuangan pada dasar kas, pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi pada periode dimana kas diterima atau dibayar. Sedangkan pada dasar akrual, pendapatan dilaporkan dalam laporan laba rugi periode saat pendapatan tersebut dihasilkan.
Konsep yang mendukung pelaporan pendapatan ini disebut konsep pengakuan pendapatan. Pada adasar akrual. Beban dan Pendapatan yang saling terkait dilaporkan pada periode yang sama. Konsep akutansi yang mendukung pelaporan pendapatan dan beban terkait pada periode yang sama disebut konsep perbandingan atau pengaitan. Dalam konsep ini, laporan laba rugi akan melaporkan laba atau rugi untuk periode tersebut.