Mohon tunggu...
Anis Hartanti
Anis Hartanti Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa UIN Malang

Penikmat Baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penakaran BK terhadap Permasalahan

1 Maret 2019   17:34 Diperbarui: 1 Maret 2019   17:51 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari Selasa tanggal 26 Febriari kemarin, rumahku kedatangan tamu spesial, orang rumah biasanya menjuluki dengan "Tonggo Adoh". Padahal tamu tersebut adalah tetanggaku sendiri yang rumahnya tepat di samping kiri rumahku. Tetanggaku bernama ibu Rita. Ia datang kerumahku bersama kedua anaknya bernama Putra dan adiknya bernama Faris.

Ibu Rita datang kerumah sebab dimintai tolong ibuku untuk membantu memasak karena akan ada acara kecil dirumahku. Sebelum menuju dapur ibu Rita sempat meminta Faris, anak kecilnya untuk turun dari gendongannya dan meminta Putra untuk mengajaknya main. Ketika ibunya masuk dapur dan meninggalkan mereka. Merekapun mulai bermain dengan sebuah truk mini yang di bawa. Mereka main di halaman dengan gundukan pasir. Putra meminta Faris untuk memasukkan pasir tersebut kedalam truk, Faris menuruti apa yang di minta sang kakak. Setelah truk penuh dengan pasir, Putra menariknya dengan sebuah tali yang diikat pada truk. Dengan pelan truk menggelindingkan bannya. Ditengah-tengah tarikan Putra, Faris meminta Putra untuk menggantikannya menarik truk tersebut. Namun Putra menolak, terjadilah perdebatan diantara mereka. Hingga akhirnya Faris menangis kencang. Selang beberapa menit ibu Rita pun muncul dan melihatnya dari kejauhan tanpa mengatakan apapun. Putra pun tiba-tiba memberikan tali tarikan truk pada Faris dan meminta maaf pada adiknya.

Melihat dari peristiwa tersebut, dapat kita lihat dari Penyelesaian dan ukuran masalah. Dilihat dari sisi Putra dimana ia mampu menyelesaikan masalah yang terjadi antara dirinya dengan adiknya. Di sisi ibunya, ibu Rita mengukur masalah yang terjadi antara kedua anaknya sebagai masalah ringan, dibuktikan dengan ibu Rita yang tidak bertindak apapun namun, masalah tersebut terselesaikan.

Kegiatan pengukuran masalah juga disebut sebagai asesmen. Dalam konteks bimbingan dan konseling, asesmen yaitu mengukur suatu proses konseling yang harus dilakukan konselor sebelum, selama dan setelah konseling tersebut dilaksanakan atau berlangsung (Ratna Widiastuti, 2010). Ada dua jenis asesmen yaitu tes dan non-tes. Berdasarkan asesmen tes dibedakan menjadi tes uraian dan obyektif, sedang non-tes terdiri dari observasi, wawancara, interview, angket, pemeriksaan dokumen, dan sosiometri

Hood & Johnson (1993) menjelaskan beberapa fungsi asesme yaitu:

  • Menstimulasi klien maupun konselor mengenai berbagai isu permasalahan
  • Menjelaskan masalah senyatanya
  • Memberikan alternatif solusi untuk masalah
  • Menyediakan metode untuk memperbandingkan alternatif sehingga diambil keputusan
  • Memungkinkan evaluasi efektivitas konseling

Hood & Johnson (1993) menjelaskan ruang lingkup dalam asesmendalam bimbingan dan konseling ada lima, yaitu:

1. Systems assessment, yaitu asesmen yang dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai status dari suatu sistem, yang membedakan antara apa ini (what is it) dengan apa yang diinginkan (what is desired) sesuai dengan kebutuhan dan hasil konseling; serta tujuan yang sudah dituliskan/ ditetapkan atau outcome yang diharapkan dalam konseling.

2. Program planning, yaitu perencanaan program untuk memperoleh informasi-informasi yang dapat digunakan untuk membuat keputusan dan untuk menyeleksi bagian--bagian program yang efektif dalam pertemuan-pertemuan antara konselor dengan klien, untuk mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan khusus pada tahap pertama.

3. Program Implementation, yaitu bagaimana asesmen dilakukan untuk menilai pelaksanaan program dengan memberikan informasi-informasi nyata yang menjadikan program-program tersebut dapat dinilai apakah sesuai dengan pedoman.

4. Program Improvement, dimana asesmen dapat digunakan dalam dalam perbaikan program, yaitu yang berkenaan dengan: (a) evaluasi terhadap informasi-informasi yang nyata, (b) tujuan yang akan dicapai dalam program, (c) program-progam yang berhasil, dan (d) informasi-informasi yang mempengaruhi proses pelaksanaan program-program yang lain.

5.  Program certification, yang merupakan akhir kegiatan. Pada akhir kegiatan akan dilakukan evaluasi akhir sebagai dasar untuk memberikan sertifikasi kepada klien. Dalam hal ini evaluator berfungsi pemberi informasi mengenai hasil evaluasi yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun