Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang hampir pasti dijumpai di setiap rumah tangga untuk keperluan memasak. Dengan menggunakan minyak goreng untuk memasak, ibu rumah tangga dapat memberikan berbagai macam hidangan yang lezat.Â
Akan tetapi, dalam penggunaan minyak goreng ternyata ada juga batasnya. Secara ideal batas penggunaan minyak goreng untuk digunakan masak hanya dapat untuk dipakai kembali sebanyak 1 hingga kali.Â
Setelah itu minyak goreng tersebut menjadi minyak jelantah yang sebaiknya tidak digunakan lagi untuk memasak karena tidak sehat bagi tubuh. Minyak jelantah tersebut dapatlah menyebabkan pencemaran lingkungan yang apabila dibuang secara sembarangan.
Pencemaran lingkungan yang menjadi urgensitas bagi negara Indonesia untuk diselesaikan masih belum memiliki atensi dari warga masyarakat. Salah satunya adalah terkait pembuangan minyak jelantah yang masih dibuang secara sembarangan.Â
Minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan dapat menimbulkan dampak negative yaitu menimbulkan sumbatan pada saluran ait yang berpotensi menjadi tempat bertumbuhnya bakteri. Minyak jelantah yang nantinya mengalir melalui sungai hingga ke laut akhirnya juga menyebabkan pencemaran air.Â
Tidak hanya itu, apabila minyak jelantah dibuat di tanah juga menyebabkan penggumpalan dan menutup pori-pori tanah. Sehingga tanah jadi mengeras dan tidak mampu melakukan penguraian secara optimal.
Agar tidak terjadi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah rumah tangga yaitu minyak jelantah, maka Tim KKN UNS Kelompok 222 Desa Ngabeyan mengajak ibu-ibu PKK Desa Ngabeyan untuk memanfaatkan minyak jelantah pada tanggal 2 Agustus 2022.Â
Minyak jelantah yang sudah menjadi limbah tersebut diolah untuk menjadi lilin aroma terapi yang wangi dan juga bermanfaat. Pelatihan yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Ngabeyan tersebut berjalan dengan antusiasme yang tinggi serta dapat berjalan secara maksimal. Dalam pelatihan tersebut, beberapa alat dan bahan yang disiapkan untuk membuat lilin aroma terapi dari minyak jelantah adalah sebagai berikut:
- 100 ml minyak jelantah
- 100 gram parafin
- Pewarna (crayon) secukupnya
- Minyak aromaterapi (pewangi) secukupnaya
- sumbu lilin
- cetakan gelas
- kompor
- panci
- sendok
- timbangan digital
Setelah menyiapkan alat dan bahan tersebut, Tim KKN UNS bersama ibu-ibu PKK Desa Ngabeyan membuat lilin aroma terapi dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Timbang minyak dan parafin dengan perbandingan 1:1 (100 ml minyak : 100 g parafin)
- Nyalakan kompor dengan api kecil
- Masukkan minyak jelantah, tunggu sampai panas sambil diaduk
- Masukkan parafin, aduk sampai meleleh
- Tambahkan pewarna (crayon) dan pewangi secukupnya
- Matikan api lalu tuangkan lilin dalam cetakan