Mohon tunggu...
Anino Girl
Anino Girl Mohon Tunggu... -

ingin hingar dalam kesendirian

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FPK] Senandung Bait Pemuda Indonesia

29 Oktober 2011   04:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:20 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Secarik kertas usang
Terhempas di tiup angin
Lirik pedih perjuangan
Ungkapan kata ketika dalam peperangan

Teriakan mereka tersusun dalam barisan kata
Dentuman senjata menggelegar, pekakkan telinga
Mengerang…
Merintih…
Berdoa dalam ujung nafasnya yang terakhir

Tinta yang telah luntur
Tak menyibakkan kobaran api dalam dada melebur
Seakan menyimpan sejuta misteri
Perjuangan yang tiada henti

Tekad yang kuat menyatu
Setelah ratusan tahun mereka membisu
Dalam hingar tangis penindasan
Kekejaman,,
Penderitaan,,
Yang tiada terselesaikan

Hari ini, senandung bait mewakili
Persamaan dalam Tanah Air
Bangsa dan Bahasa
Indonesia

Dalam semangat yang bergelora
Ditengah Kobaran Jiwa muda
Untuk bersatu
Bersama
Merebut kembali Keutuhan
Indonesia

Bukan hanya kata yang terlontar
Bukan pula kekerasan dalam bungkus reformasi
Bukan juga pandai mencaci bangsa sendiri
Apalagi memuaskan kepentingan pribadi

Tapi kami adalah satu
Dengan jiwa nasionalisme yang semakin membeku
Berusaha keluar dari kemerosotan
Tanpa menyisakan kepedihan

Mereka bangkit

Menjadi pemuda pemudi

Berdiri saling menggenggam

Mempertahankan harga diri INDONESIA yang hakiki


Dalam semangat yang bergelora
Ditengah Kobaran Jiwa muda
Untuk bersatu
Bersama
Merebut kembali Keutuhan
Indonesia

Nomor  : 93

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun