Mohon tunggu...
Anindya NugrahaPutri
Anindya NugrahaPutri Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

seorang manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kenali Kebakaran Hutan

22 September 2019   11:13 Diperbarui: 22 September 2019   11:24 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: republika.co.id

 Akhir-akhir ini kita banyak mendengar tentang kebakaran hutan, mulai dari hutan di gunung slamet, hutan di Kalimantan dan sebagainya yang membuat kita sedih. Terlebih lagi di Indonesia ini tergolong ' paru - paru dunia ' karena memiliki hutan seluas 144 juta ha. 

Serta hutan dibutuhkan bagi manusia dan tumbuhan. Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia bukan akhir -- akhir ini saja namun pada tahun 1982/1983 terjadi kebakaran hutan di bukit soekarno seluas 3,6 juta hektar. Kebakaran hutan ini menyebabkan polusi udara, selain itu juga tempat tinggal bagi para hewan yang ada di hutan. 

Dampak dari asap pembakaran hutan itu sendiri selain polusi adalah ISPA ( infeksi saluran pernafasan akut ) yang terjadi pada orang -- orang dan terhambatnya sistem belajar mengajar pada sekolah serta terganggunya jadwal penerbangan yang ada.

Selain itu dampak yang terjadi adalah pada tanah yaitu rusaknya sifat fisik dan kimia pada tanah itu sendiri serta strukturnya. Dan dapat menghilangkan vegetasi di atas tanah. 

Selain berdampak pada tanah, kebakaran hutan juga berdampak pada air yaitu tercemarnya air yang karena erosi yang terjadi. Iklim juga terkena dampak dari kebakaran hutan, keberadaan hutan sebenarnya mampu membuat udara sejuk namun dengan adanya insiden kebakaran hutan menyebabkan udara terasa panas. Kebakaran hutan bersifat eksplosif yaitu terjadi secara singkat dan area yang luas. 

Hal itu dapat disebabkan karena beberapa faktor. Ada 2 faktor yang mendasari yaitu sengaja dan tidak sengaja. Contoh dari faktor sengaja adalah alang -- alang yang sengaja dibakar supaya tumbuh rerumputan segar. Contoh dari faktor tidak sengaja adalah kelalaian dari orang seperti putung rokok yang tertinggal dan sisa api yang dibuat. Faktor-faktor lain ada bahan bakar ( daun, kayu, rumput, dan lain-lain ), cuaca, waktu, dan topografi.

Dalam faktor-faktor tersebut untuk daun atau rerumputan mudah kering tetapi juga mudah menyerap air yang berarti mudah terbakar namun mudah juga untuk dipadamkan. Tumbuhan - tumbuhan di hutan pun memiliki kadar air yang berbeda -- beda. 

Kadar iar itu juga menentukan terjadinya kebakaran hutan, apabila kadar air pada tumbuhan tinggi tumbuhan itu sulit dipadamkan tetapi jika sudah terbakar akan sulit untuk dipadamkan dan sebaliknya apabila kadar air dalam tumbuhan itu rendah maka kemungkinan terjadinya kebakaran itu tinggi. 

Selain itu volume tumbuhan pada hutan mempengaruhi menanganan apabila terjadi kebakaran yang berarti semakin tinggi volume hutan penanganan akan susah dan lama dan sebaliknya, apabila volume hutan sedikit penanganan akan mudah dan cepat. Dan jenis - jenis tumbuhan pada hutan mempengaruhi, yaitu apabila tumbuhan berdaun jarum memungkinan tingkat kebakaran hutan tinggi dan tumbuhan yang berdaun lebar menurunkan resiko kebakaran.

Faktor -- faktor lain yang menyebabkan kebakaran hutan adalah angin, karena angin dapat menyebabkan penurunan kelembaban udara, mempercepat pengeringan bahan bakar, mempertinggi kesediaan oksigen, yang dapat menyebabkan mudahnya api tercipta dan menyebar. Arah angin serta kecepatannya juga sangat mempengaruhi. 

Selain itu suhu pada hutan mempengaruhi, apabila semakin tinggi shu yang ada maka kemungkinan terbakar hutan itu semakin tinggi juga dan sebaliknya semakin rendah suhu yang ada semakin rendah juga kemungkinan terjadinya kebakaran hutan rendah. 

Curah hujan juga menjadi faktor dalam kebakaran hutan, apabila curah hujan tinggi kemungkinan terjadi kebakaran hutan rendah seta sebaliknya apabila curah hujan rendah kemungkinan terjadi kebakaran tinggi. Yang intinya api tercipta karena ada bahan bakar yang bertemu cuaca serta panas.

Maka itu kita perlu mencegah agar tidak terjadi kebakaran mulai dari diri kita sendiri apabila kita memasuki hutan disarankan agar tidak merokok supaya tidak terjadi kebakaran hutan itu dan apabila telah membuat api harap dipadamkan dengan baik dan juga dilarang membuang sampah di hutan yang akan menyebabkan meningkatnya bahan bakar pada hutan apabila terjadi kemarau panjang. Selain itu apabila akan memadamkan api diharapkan memantapkan informasi yang didapat dan juga mengatur strategi dalam pemadaman itu sendiri. 

Untuk pencegahan kita dapat membuat peta kerawanan kebakaran, memantau cuaca, akumulsi bahan bakar dan gejala rawan kebakaran, dan juga penyiapan regu pemadaman serta pembangunan menara pengawasan hutan, serta membuat sekat bakar. Sekat bakar itu sendiri memiliki 6 petak atau 600 ha membentuk lingkaran dengan lebar minimum setinggi pohon sekitarnya ( 30 m ).

Apabila kita tak ingin terkena dampak dari polusi udara yang disebabkan oleh kebakaran hutan mari kita lindungi hutan ini bantu hutan ini sembuh dari segala penyakit yang ada dengan cara yang telah disampaikan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun