Mohon tunggu...
Anik Setyani Rahayu
Anik Setyani Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab

Selanjutnya

Tutup

Love

"Hidup Berjalan seperti Bajingan": Merenungi Lirik Nadin Azimah dan Realitas Kehidupan

22 Oktober 2024   05:52 Diperbarui: 22 Oktober 2024   07:30 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Ketika Nadin Amizah menyanyikan "hidup berjalan seperti bajingan," banyak yang mungkin bertanya-tanya, apa maksud sebenarnya dari kalimat tersebut? Di balik kata-kata yang terdengar kasar ini, ada pesan mendalam tentang kehidupan yang sering kali tak berjalan sesuai rencana, penuh liku, kejutan, dan ketidakadilan.

Ungkapan ini mungkin menggambarkan realitas kehidupan yang acap kali terasa "kasar" atau "brutal." Kehidupan, bagaimanapun, tidak selalu berjalan mulus. Kita semua pernah menghadapi momen-momen di mana dunia tampak tidak berpihak: rencana yang gagal, harapan yang hancur, dan hal-hal yang kita impikan justru menjauh. Inilah mungkin yang ingin disampaikan Nadin bahwa kehidupan, layaknya seorang bajingan, bisa tak terduga, tidak peduli, dan acap kali membuat kita merasa tertinggal atau dihancurkan.

Namun, di sisi lain, kalimat itu juga bisa dipandang sebagai pengingat bahwa kehidupan tidak selalu bisa dikendalikan sepenuhnya. Seperti bajingan yang tidak mematuhi aturan, hidup kadang membawa kita ke arah yang tidak kita pilih. Tapi, justru dalam ketidakpastian itulah kita belajar banyak hal tentang diri kita sendiri, tentang ketahanan, tentang bagaimana menghadapi rintangan tanpa kehilangan arah.

Nadin, melalui lirik ini, seakan menyentuh sisi-sisi gelap dari pengalaman hidup yang sering kali kita hindari untuk bicarakan. "Hidup berjalan seperti bajingan" bisa jadi adalah caranya mengatakan bahwa kita harus menerima bahwa hidup tidak selalu adil, dan kadang kita hanya bisa beradaptasi dengan alurnya. Ini bukan berarti menyerah, melainkan memahami bahwa tidak semua hal dapat diatur sesuai keinginan kita.

Pada akhirnya, hidup memang kadang terasa seperti "bajingan" tidak terduga, penuh rintangan, bahkan tampak kejam. Namun, dari setiap belokan tak terduga, selalu ada pelajaran, ada kekuatan yang ditemukan, dan ada cerita yang lebih kompleks yang kita tulis bersama hidup kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun