Mohon tunggu...
Humaniora

Biarkan Kami dengan Dunia Kami

4 April 2018   20:07 Diperbarui: 11 April 2018   19:00 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bermain dianggap sebagai suatu kegiatan penting bagi anak. anak akan berkembang dengan cara bermain karena dunia mereka adalah dunia bermain. Dengan bermain mereka dapat menemukan, mengembangkan dan mempelajari hal-hal baru dan mengetahui kapan mereka dapat menggunakan hal baru tersebut. Lewat bermain, fisik anak akan terlatih, kemampuan kognitif, bahasa, dan sosial-emosional mereka akan berkembang. 

Karena dari sini mereka dapat berinteraksi dengan orang lain, dapat menggali pemahaman dari sudut pandang mereka sendiri kemudian menyimpannya sebagai sebuah pengetahuan. Bermain tentu berbeda dengan belajar dan bekerja. Namun bagi anak bermain bisa dijadikan sebagai sarana untuk belajar, dan belajar juga bisa sambil bermain. 

Dengan cara seperti ini anak akan mendapatkan kesenangan sekaligus dapat mengeksplorasi dunia mereka (bermain) tanpa mengganggu (merampas) masa kanak-kanak mereka. Menurut seorang ahli perkembangan, Hughes, mengatakan ada lima unsur yang harus ada dalam kegiatan bermain. 

Yakni : 1) tujuan bermain adalah dari permainan itu si anak (pelaku) mendapatkan kepuasan ketika melakukannya, dan bukan karena suatu target (misalnya untuk mendapatkan uang). 2) dipilih secara bebas, permainan tersebut dipilih dan dilakukan berdasarkan keinginan pribadi si anak, tanpa adanya paksaan ataupun seseorang yang menyuruh. 3) permainanannya menyenangkan dan dapat dinikmati (anak dapat enjoy ketika bermain). 4) ada unsur khayalan dalam kegiatannya (dapat membuat anak berimajinasi). 

Dengan berimajinasi anak akan dapat mengeluarkan ide dan pengetahuan yang mereka miliki tentang dunia sekaligus mereka akan mendapatkan pengetahuan baru. Dan, 5) dilakukan secara aktif dan sadar (permainan yang dilakukan harus memerhatikan aspek apa yang akan dikembangkan ketika anak memilih sebuah permainan).

Dari sini dapat dilihat bagaimana sisi lain dari bermain yang selalu berkaitan erat dengan anak, namun tidak sedikit orang tua yang melarang anaknya bermain dengan alasan bermain tidak akan membuat anaknya pintar dan hanya membuang-buang waktu. 

Yang membuat orang tua berpikir bahwa bermain tidak akan membuat anak pintar adalah karena orang tua mengartikan pintar itu  selalu berhubungan dengan kemampuan akademik saja, dan itu semua dapat diraih dengan belajar saja. Hal seperti ini yang perlu untuk di benahi, bahwa kemampuan akademis bukan satu-satunya hal yang penting dan di butuhkan. 

Ada hal lain yang dibutuhkan oleh anak terkait dengan kemampuan berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan memahami sudut pandang atau pendapat orang lain, dan juga bernegosiasi dengan orang lain. 

Hal lain yang akan di dapatkan adalah anak dapat mengembangkan kemampuan yang mereka miliki tanpa adanya tuntutan, target atau paksaan, terlebih lagi anak akan senang dalam melakukan kegiatan tersebut yang akan membantu kemampuan mereka berkembang secara lebih optimal dibandingkan dengan memaksakan anak untuk pintar dalam kemampuan akademis seperti yang di pikirkan orang tua. 

Belajar memang baik, tetapi itu semua ada waktunya, ketika anak sudah mampu berpikir bahwa salah satu pengetahuan mereka atau keingintahuan mereka akan mereka dapatkan dengan membaca buku, maka mereka akan dengan sendirinya mencari tahu dan tentunya mau untuk belajar atau membaca buku. 

Ini yang harus di perhatikan oleh orang tua, bagaimana cara agar kita dapat membuat anak berkeinginan dengan sendirinya untuk mulai menyukai membaca buku atau hal yang di harapkan orang tua lainnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun