Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sebelum Hutang Rajin Datang, Sesudah Dapat Menghilang

24 Maret 2021   05:50 Diperbarui: 24 Maret 2021   06:16 677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya kepercayaan yang saya miliki ketika akan memberi pinjaman. Jaminan rewardnya tiap bulan yang di atas rata-rata, gaya hidupnya yang high class menunjukkan dia bakal mampu membayar pinjaman itu.

Ternyata, nihil. Saat ditanya, selalu saja ribuan alasan dikemukakan. Padahal untuk sekedar menghubunginya, itu sulit sekali. Sesudah meminta bantuan orang-orang terdekatnya baru dia bisa ditelpon. Baru dia mau memberi kabar.

Terus terang, ini membuat sakit hati. Niat nolong malah kepentung. Pas saya butuh banget, uang itu tak bisa saya dapatkan, sehingga mengalirlah linangan dengan ratap," kau tak mengerti bagaimana aku membutuhkan uang ini."

Dia bergeming. Tak ada jawaban. Hanya maaf. Sunyi, membuat saya berasumsi.

Lalu ketika saya minta dia membayar secara mengangsurpun dia tak menjawab. Ini sampai saya lakukan karena saya juga mengajukan pinjaman dengan harapan dia mau membayar. Ada payment plan itu yang saya minta.

Dia, lebih kaya. Harusnya bisa membayar pinjaman itu. Kalaupun dia sedang terpuruk, dengan payment plan membuatnya lebih ringan mengembalikan uang itu.

Namun sekali lagi dia bergeming. Tak ada jawaban. Aku menangis, it was nightmare. Dia tak tahu betapa berat jadi orang miskin yang untuk meminjamkan uang bukan hal mudah. Saya harus susah payah mengumpulkan uang jatah pendidikan anak untuk saya pinjamkan padanya.

Maka saya tulis kisah ini, agar pada siapa saja yang sedang terlibat pinjaman, berkabarlah. Jangan menghilang lenyap seolah  tak punya tanggungan.

Kalaupun belum ada uang untuk membayar, tunjukkan i'tikad baik. Tetap berkomunikasi mengatakan kondisi. Jangan pergi tak ada jejak. Itu menumbuhkan asumsi buruk tentang diri anda. Yang akan membuat kepercayaan seseorang pudar, bahkan bisa membuat nama anda tak ada harga.

Ajukan payment plan, rencana pembayaran berjangka kalau anda sedang benar-benar tak punya. Saya yakin si penghutang akan mengerti. Tak mungkin dia akan ngamuk-ngamuk memaki. Bukankah dulu ketika anda meminjam mudah mendapatkan? Kini, mengapa sulit niat mengembalikan?

Ayolah duhai para penghutang. Tunjukkan kesungguhan membayar. Jangan menghilang. Karena hutang yang enggan anda bayar bisa jadi akan menjadi kendala berlangsungnya kehidupan anda di hari kemudian. Selain nama yang tercoreng, kepercayaan yang hilang, jangan remehkan satu hal ini. Doa orang yang disakiti.

Anis Hidayatie, untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun