Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Raih Cinta dengan Drama

18 Juli 2020   05:00 Diperbarui: 18 Juli 2020   05:39 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food and travel |www.mybusiness.com.au

Lalu ketika ada persoalan dalam hubungan, yang diingat hanya ancaman itu saja. Rentan putus bahkan menimbulkan bom waktu untuk lahirnya sebuah perseteruan.

Karena seseorang, sebuta butanya oleh cinta yang lahir dari sebuah ancaman, pasti ingin bernapas lega juga. Siapa sih orangnya yang suka ditekan, diancam terus. Pasti suatu saat dia akan sadar cinta itu tidak layak diperjuangkan, apalagi dipertahankan.

Maka, untukmu yang sedang menjalin hubungan karena ancaman, segeralah ambil cermin. Introspeksi, melihat kembali untuk apa cinta itu akan diteruskan. Betulkah ada kesadaran untuk ingin hidup bersama dengan pecundang seperti dia? 

Sebelum terlambat beranikan diri untuk berkata tidak, bila dia mulai minta ini itu dengan ancaman.

Namun, bila dia yang mulanya meminta cinta dengan ancaman itu bisa memperbaiki diri. Tak lagi terus menerus mengingatkan pada kejadian betapa dia pernah celaka karena memikirkan dirimu. Mempertimbangkan membuat suatu komitmen dengannya tak mengapa.

Karena tak ada manusia yang sempurna. Menerima kekurangan, memberi kesempatan pada seseorang memperbaiki diri, tidak buruk juga. Apalagi bila kemudian mulai muncul rasa cinta. Hidup bersama seseorang yang dicintai adalah impian terindah dari seluruh imajinasi berpasangan.

Lepas dari itu semua, memutuskan melanjutkan hidup dengan seseorang memang perlu banyak pertimbangan. Namun, yang terpenting adalah hatimu. Tanyakan hatimu, betulkah kau ingin melewatkan sisa hidupmu dengannya.

Kalau iya, jangan lagi ada drama untuk meraih atau mempertahankan cinta. Karena cinta tidak butuh apa - apa selain cinta itu sendiri. Energi cinta, ketulusan yang dimiliki adalah tali pengikat sejati.

Jadi, mengapa harus melakukan drama hanya untul cinta?

Anis Hidayatie untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun