Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janji Belahan Nyawa

20 Januari 2020   03:47 Diperbarui: 20 Januari 2020   05:02 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada lembaran gelap yang paling hening
Wajahmu memantulkan tatap sembap
Titipan amanah itu belum jua tersampaikan
Masih merupa upaya - upaya
Belum purna pada tujuan semula

Kerikil kerikil tajam memenuhi alas kaki
Ngilunya bukan kepalang
Nyerinya sampai ke ujung paling lembayung
Sakit sungguh
Sesungguh aku ingin mengatasi kesakitan ini

Kucoba merdeka dari reranting yang kita pilin dahulu
Tidak bisa !
Tetap pesanmu saja yang termaktub di kepala
Agar dia mampu tegak dahulu
Agar dia bebas dari belenggu kerepotan dunia

Merintih,  tertatih, bangun ketika subuh
Berburu cubitan mentari pagi
Menantang garang siang
Menekuri senja
Menggumuli air mata gulita meski purnama

Kuajukan pohon pinta untuk mereka
Yang karenanya ronamu bermurung durja
Tersebab tak bisa sampai saksikan indah berujud nyata
Kulakukan ini untukmu kekasih
Mereka akan jadi punggawa dunia

Itu janjiku !
Janji belahan nyawa yang dipasung rindu tak terkira
Dengan segenggam asa
"Jangan ambil nyawa ini sebelum dua bukti cinta kami mampu ambil alih kendali."

Sumpil,  20/01/2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun