Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan Kisah Fatihil

16 Juli 2019   08:07 Diperbarui: 16 Juli 2019   08:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Hidayatie (doc.pri )


             A.BAGIAN PERTAMA

    Dahulu pada tahun sekitar 1960 an di desa Tawangsari dusun gerih terdapatlah suami istri yang bernama bpk.bani dan ibu fatimah, beliau sehari-harinya hanya bekerja sebagai seorang petani dan peternak (sapi).
Dan beliau dikaruniai 5 orang anak
1. Pak sunawi
2. Pak Suwandi
3. Pak rumaji
4. Ibu sundiyah
5. Ibu masriah.


Pada waktu itu disusun gerih masyarakatnya masih berbaur antara agama islam dan hindu, dan beliau ( bpk bani dan ibu fatimah) berkeinginan disusun Gerih itu ada tempat belajar mengaji  untuk masyarakat sekitar. 

Terbesit dalam kalbunya untuk mendirikan sebuah tempat untuk belajar mengaji akhirnya beliaupun pergi ke dusun sebelah yaitu dusun manting, beliau sowan kepada temannya yang bernama bpk. Napian. Karena bpk. Napian itu adalah seseorang yang lebih mengerti tentang agama islam, lalu bapak Bani pun mengutarakan maksud hatinya  dan memohon restu dari temannya itu.

Dengan serta merta sang teman pun merestuinya. Setelah itu dengan membawa restu dari temannya dan tekad yang bulat, mulailah bpk. Bani mendirikan tempat belajar mengaji dirumahnya, dengan kesabaran dan niat yang begitu tulus akhirnya bpk. Bani beserta istrinya mampu untuk mendirikan tempat untuk belajar mengaji itu. 

Kemudian bpk.bani pergi lagi kerumah temannya( bpk. Napian) bermaksud untuk meminta bantuan kepada temannya itu sebagai seorang pengajar (guru) dirumahnya, dan temannya pun merestui nya.

Kemudian mulailah kedua orang tersebut mendatangi rumah-rumah warga, untuk mengajak belajar mengaji dirumahnya, lalu warga sekitar pun ada yang mau mengaji dirumah bpk. Bani tersebut.
Dan warga" tersebut antara lain adalah:
1. Bpk Suwandi  7. Ibu iyah
2. Bpk solikin.    8. ibu rumanah
3. Bpk rumaji.    9. Ibu rukipah
4. Bpk sugir.      10. Ibu muayah
5. Bpk Sukir.      11. Ibu munayah
6. Ibu alimah.   12. Ibu siti sulifah


  Selanjutnya menurut ibu suindiyah, yang beliau termasuk salah satu putri dari bpk. Bani menuturkan, bahwa selain 12 murid diatas masih ada lagi murid" yang lainnya tapi beliau sudah lupa.


  Dengan bekal sejumlah murid (warga) tersebut beliau (bpk. Bani) memulai sistem pendidikan klasikal, dalam pelaksanaan pendidikan ini belum ada tempat yang layak, kala itu kediaman beliau masih berupa rumah kecil yang berdinding bambu dan sebelah utaranya berdekatan dengan kandang ternak (sapi). dan tempat ini merupakan tempat belajar mengaji setiap malam ba'da maghrib, meskipun dengan penerangan yang terbatas hanya mengandalkan strongkin dan  oblek,cempluk.  Muridpun tetap semangat dalam melakukan aktifitas belajarnya.

Selang beberapa tahun orang yang belajar mengaji pun semakin bertambah, bertepatan pada tahun 1971.  Kedua suami istri itu ( bpk.bani dan ibu. Fatimah) berinisiatif memperbaiki tempat mengaji nya dengan bangunan yang lebih layak. Dengan niat yang tulus dan keinginan yang begitu besar akhirnya beliaupun berhasil merenofasi tempat mengaji itu dengan bangunan yang lebih kokoh. Setelah bangunan itu jadi maka nama beliau mulai dikenal dikalangan masyarakat sekitar, dan akhirnya pun banyak warga yang datang untuk menuntut ilmu dan belajar mengaji dirumahnya.


Lambat laun jumlah muridnya pun semakin bertambah hingga sekitar 30 an warga. Kemudian bpk. Bani mencari tambahan dua pengajar lagi, dan akhirnya beliaupun mendapat pengajar lagi dari dusun manting, dua pengajar itu adalah bpk. sukibat dan bpk. Laiman.sejak saat itu pengajar dirumah bpk. Bani ada 3 orang yaitu bpk. Napian bpk. Sukibat dan bpk. Laiman


    Selanjutnya menurut cerita dari salah satu murid pada waktu itu, jumlah muridnya kira-kira kurang lebih sekitar 30 an murid, Dan pengajarnya bukan bpk. Bani dan ibu fatimah itu sendiri, melainkan pengajar" dari luar yaitu daerah manteng.


   B. BAGIAN KEDUA
  Asal mula dikenal dengan pengajen mak kaji

   Setelah keinginan kedua suami istri (bpk.bani dan ibu. Fatimah) untuk mendirikan tempat belajar mengaji berhasil beliau berdua berkeinginan untuk menyempurnakan rukun islam, yaitu pergi ketanah suci (ibadah haji)
Selang beberapa tahun, bertepatan pada tanggal 14-2-1991 akhirnya keinginan beliau berdua bisa tercapai, yaitu menunaikan ibadah haji.


Searah dengan perjalanan waktu sekitar kurang lebih 1 bulan akhirnya beliau berdua kembali ke kampung halamannya. Kemudian setelah itu nama" mulai diganti yang asalnya bpk. Bani dan ibu. Fatimah menjadi H.ahmad taufik dan Hj. Siti fatimah/ mak kaji. Dan dari situlah nama tempat belajar mengaji dirumahnya dikenal dengan sebutan PENGAJEN mak kaji.


Kenpa disebut dengan pengajen mak kaji, karna nama tersebut diambil dari nama pendiri pengajen itu sendiri yaitu hj. Siti fatimah. atau masyarakat sekitar memanggil beliau dengan sebutan nama MAK KAJI.


 C. BAGIAN KETIGA  
    Pergantian generasi pengajar

   Seiring dengan bergulirnya waktu jumlah murid pun semakin bertambah banyak, pada tahun itu dan tahun-tahun sebelumnya yang belajar mengaji disitu adalah orang yang sudah dewasa bisa dibilang sudah tua, rata sudah ber usia 30 an tahun.  


Dan pada saat itu bertepatan pada tahun 1985 ketiga pengajar (bpk. napian Bpk. Sukibat dan bpk. Laiman) sudah tidak bisa melanjutkan mengajar lagi karna ketiga guru (pengajar) tersebut ingin melanjutkan Nasrul ilmi waddin ditempat lain. Kemudian H. Ahmad taufik (bpk.bani) pun mencari pengganti pengajar lagi, dan pengganti adalah bpk jamal dan bpk Mujib, kedua pengajar tersebut berasal dari dusun manting juga.


  Menurut cerita yang mengajar dirumah H.ahmad taufik( bpk bani) itu kebanyakan orang-orang dari dusun Manting.  Bapak Mujib dan bapak jamal mengajar dirumah H,ahmad taufik (bpk bani) sampai pada tahun 2000 an.


  D. BAGIAN KEEMPAT
 Asal mula TPQ Nurul Hidayah

  Pada tahun 2000 an kedua pengajar dirumah H.Ahmad taufik yaitu bpk Mujib dan bpk jamal tidak bisa melanjutkan mengajar lagi dikarenakan beliau berdua ingin mengajar sendiri disusunnya, yaitu dusun manting. Kemudian H.ahmad taufik dan Hj.Siti fatimah sowan ke kediaman yai Mufid shiddik (pendiri pon-pes hidayatulloh manting) bertujuan ingin meminta tolong supaya beliau mencarikan pengajar, untuk mengajar dirumah  H.Ahmad taufik dan Hj. Siti fatimah tersebut. Dan akhirnya beliau (yai Mufid shiddik) mencarikan pengajar dari pesantrennya itu berjumlah 5 orang pengajar, dan pengajar tersebut antara lain,


1. Bpk suwantoro
2. Bpk puji
3. bpk Sahal
4. bpk Warsito
5. Bpk fathulloh.


 Lambat laun para murid di PENGAJEN mak kaji silih berganti, dan mulai pada saat itu rata-rata yang belajar mengaji di rumah H.ahmad taufik dan Hj.siti fatimah adalah anak kecil semua. Dan jumlah muridnya sekitar 50 an anak dan pengajarnya 5 guru tersebut.

Kemudian pada tahun 2004 H.Ahmad taufik dan Hj. Siti fatimah Beserta ke 5 guru tersebut ingin memberi nama pada tempat mengaji tersebut, akhirnya salah satu dari ke 5 pengajar tersebut memutuskan untuk sowan kepada gurunya yaitu yai Mufid shiddik, setelah salah satu dari kelima Pengajar tersebut Sampai dindalemnya (rumah) yai Mufid shiddik, kemudian salah satu pengajar tersebut mengutarakan maksudnya, setelah itu yai Mufid shiddik menyarankan kepada salah satu muridnya itu untuk memberi nama pada tempat mengajinya H.Ahmad taufik dengan nama TPQ nurul hidayah yang diambil dari kata NUR (cahaya) dan  ALHIDAYAH (petunjuk).

  TPQ Nurul Hidayah itu oleh Kyai Mufid shiddik bermaksud disamakan dengan pesantren beliau yaitu pon-pes hidayatulloh, karna kebanyakan pengajar dirumah H.ahmad taufik berasal dari pesantren beliau.


 E. BAGIAN KELIMA
  H.ahmad taufik pulang kerohmatulloh.

    Setelah berhasil mengkoordinir (membentuk) TPQ nurul hidayah yang sarat dengan kemajuan dari berbagai aspek, dengan sistem pendidikan yang benar-benar islami, tidak lepas peran beliau sebagai kholifatulloh telah membawa kemenangan gemilang dalam mencetak generasi islam yang bermutu dan siap pakai.

Kullunafsindzaaikotulmaut. Begitulah firman alloh SWT. Dalam Al-Quran yang tak dapat dihindari oleh semua makhluknya. Tak peduli berapa kuat dan tangguh keadaannya, semua sama ketika harus bertatap muka dengan sang pencabut nyawa, mereka akan tetap mati menghadap sang ilahi.

Sudah menjadi sunatulloh yang tak mungkin lagi kita ingkari, bahwa alam pasti berubah dan setiap sesuatu yang berubah itu baru, maka sudah tak hayal lagi jika semakin hari kita semakin berkurang dan fisik kita akan semakin lemah yang akhirnya akan menjadi tak berdaya lagi.


Begitu juga yang dialami beliau (H.ahmad taufik) dari hari ke hari kondisi beliau semakin lemah sehingga tidak mungkin lagi untuk beraktifitas sebagai mana sebelumnya.dan beliau lebih banyak beristirahat.selama kurang lebih 2 tahun la nya sebelum akhirnya pulang kerohmatullah. Disaat suasana dingin nya malam yang hening dan sepi beliau dipanggil oleh yang maha kuasa, tepatnya pada hari rabo legi 28 mei 2008 M. 22 jumadil ula 1429 H. Kurang lebih pukul 20:00 wib. Pada usia 80 tahun " innalillahi wainna ilaihi roji'uun" .


Merupakan salah satu momen yang sangat penting yang perlu kita selalu ingat karna salah seorang pendiri TPQ nurul hidayah telah kembali kepada sang pencipta. Khushuson ila rukhi H.ahmad taufik Al-fatihah..

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )

   Setelah H.ahmad taufik pulang kerohmatulloh  TPQ ini diasuh oleh istrinya yaitu Hj.siti fatimah hingga jumlah murid pun bertambah banyak  hingga fasilitas yang ada kurang memadai, sampai" serambi rumah Hj.siti fatimah pun digunakan sebagai tambahan lokal pendidikan, dan pada saat itu jumlah muridnya sekitar 80 an anak. Kemudian Hj.Siti fatimah mencari tambahan pengajar lagi, yang semula lima orang pengajar sekarang menjadi 12 orang pengajar, antara lain:

1. ustadz Mansur
2. Ustadz Suwantoro
3. Ustadz Imam Bukhori
4. Ustadz Abdullah umar
5. Ustadz Yahya fahrudin, h
6. Ustadz Afif irawan
7. Ustadz fadlurrohman
8. Ustadz Risqi Mubarok
9. Ustadzah Binti solihah
10. Ustadzah Sumaiyah
11. Ustadzah Fauzul
12. Ustadzah iqlima Prameswari
Hingga sampai pada tahun ini.

Anis Hidayatie (doc.pri )
Anis Hidayatie (doc.pri )
  Demikian uraian biografi H. Ahmad taufik dan Hj.siti fatimah, semoga dapat menjadikan suri tauladan sebagai bekal kehidupan kita semua, dan biografi ini berdasarkan revisi serta penelitian dari sumber terpercaya.Nama TPQ  : nurul hidayah
Alamat.       : dsn. Gerih rt:09 rw:02 dsa. Tawangsari kec.Pujon kab.Malang
Pendiri.      : H.ahmad taufik
                    Hj.Siti fatimah
Tahun berdiri : 1960
Jumlah pengajar: 12 orang
Jumlah murid : 80 anak

ViSI : menjadi lembaga pendidikan islam Ahlu as-sunnah wa al-jama'ah dalam mencetak generasi yang berakhlaqul karimah
MISI : 1. Terciptanya manusia yang nerima dan bertaqwa pada alloh SWT.
          2. Manusia berilmu agama yang mampu mengamalkan dan memperjuangkan ilmu yang telah dimiliki
          3. manusia berakhlaqul karimah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun