Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Seperti Aurat, 3 Nomor Ini Wajib Kita Jaga Rahasianya

8 Mei 2019   14:38 Diperbarui: 8 Mei 2019   14:55 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan terus berjalan menuju lebaran. Telah mafhum dalam masyarakat kita akan terjadi lonjakan kebutuhan besar besaran dalam menyambut lebaran. Baju baru, penampilan rumah baru, kue kue, hantaran lebaran, selamatan, sampai uang baru yang lazim disebut sangu atau angpao untuk dibagikan pada kerabat saat lebaran tiba.

Itu semua membutuhkan dana yang tidak sedikit, bisa tiga kali anggaran belanja rumah tangga pada hari biasa. Untuk memenuhi hal itu sebagian masyarakat kadang rela melakukan apa saja, asal bisa menghasilkan uang, pegadaian ramai, BPR, Koperasi, hingga rentenir menuai panen pada bulan puasa ini. 

Potensi inilah yang dianggap cukup menggiurkan bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksi kejahatan berbasis produk perbankan. Beberapa modus kejahatan pun dilancarkan. 

Misal, nasabah sebuah Bank akan digiring pelaku kejahatan untuk menunjukkan nomor rekening hingga melakukan transaksi dengan pelaku kejahatan. Seringkali kasus terjadi karena nasabah tak sadar memberikan nomor rekening berikut data pribadinya kepada pelaku.  

Lalu dengan mudahnya kita akan  menginformasikan 3 data pribadi penting yang kerahasiaannya hanya kita yang boleh tahu. Apa saja nomor penting itu?  Saya cuplik dari BCA co.id, ternyata ada tiga rahasia yang wajib kita sembunyikan. Berbagi dengan orang lain berarti siap menanggung resiko. Nomor-nomor itu adalah,

1. PIN,  (Personal Identification Number), merupakan angka sandi rahasia untuk masuk ke rekening kita. Jaga betul kerahasiaannya, ingat di kepala. Jangan ditulis apalagi difoto, bahkan petugas bankpun tak tahu pin kita.

Modus kejahatan meminta PIN ini sering digunakan penipu yang beroperasi di ATM. Penipu memanipulasi mesin ATM agar korban gagal bertransaksi dan kartu tertelan di mesin. Lalu datang anggota tim penipu  untuk mengarahkan korban menghubungi nomor call center palsu. Setelah dihubungi dia memberitahukan bahwa ATM telah diblokir,  kemudian meminta korban memberikan identitas pribadi termasuk nomor PIN ATM. 

Disinilah kemudian petaka itu berawal.
Harusnya jika terjadi demikian tak usah buru-buru menelpon call center yang ditawarkan penolong, tapi mencari nomor call center asli dari bank terkait, yang biasa tertera di mesin ATM, atau kalau tak ada  bisa mencari melalui akses internet.

Hafalkan, rahasiakan nomor pin kita
Hafalkan, rahasiakan nomor pin kita

Ini seperti dikatakan Kepala Unit I Subdirektorat Reserse Mobil Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKP Malvino, dalam penjelasannya tentang Modus pencurian dengan cara mengganjal slot kartu pada mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) pada CNN Kamis, 01/11/2018 lalu.

" Kalau kartu tertelan segera hubungi call center dari bank itu, jangan pernah berikan pin ke orang sebelah yang pura-pura mau membantu. Mungkin karena panik akhirnya [korban mau] memberikan pinnya," 

2. CVV (Card Verification Code)
atau CVC (card Verification Code)

CVV atau CVC adalah 3 digit angka terakhir yang terdapat pada bagian belakang kartu kredit. Di tempat tanda tangan, biasanya terletak CVV atau CVC.

Tentang CVV dan CVC ini Cermati.com menjelaskan. Kode CVV/CVC ini terletak di tiga digit angka terakhir yang ada di belakang kartu kredit. CVV dan CVC itu sama saja, dan yang membedakan adalah jenis kartu kreditnya. Jika kartu kredit berlogo VISA menggunakan istilah CVV, sedangkan kartu kredit berlogo Mastercard menggunakan istilah CVC.

Untuk keamanan bahkan ada saran menghapus saja angka bagian belakang (CVV/CVC), terutama tiga digit terakhir yang digunakan untuk keamanan transaksi online. Sebelum ditutup atau dihapus, hafalkan tiga digit CVV itu. Dalam kasus kejahatan, para penipu biasanya mengincar nomor ini untuk digunakan dalam bertransaksi secara online.

Tiga angka di belakang kartu kredit, sebelah tanda tangan menunjukkan nomor kode CCV/CVC
Tiga angka di belakang kartu kredit, sebelah tanda tangan menunjukkan nomor kode CCV/CVC

Terkini, kejahatan dengan memanfaatkan CVV kartu kredit ini terendus kepolisian menyasar penggemar film Avangers Endgame.  Kasperskay Lab melaporkan aksi penipuan daring (scammer) masuk kepada penonton yang menyaksikan secara streaming melalui situs-situs film ilegal. Dalam hitungan menit, scammer bisa mengantongi informasi data pribadi mulai dari alamat surel hingga kode tiga digit (CVV) di belakang kartu kredit. 

Seperti dilansir CNN Indonesia Sabtu 04/05/2019 Semua dimulai ketika pemburu film melakukan pencarian sederhana melalui mesin pencari daring, misalnya dengan mengetikkan kata kunci "Nonton Avengers: Endgame Daring". Hasilnya mencakup situs web yang menjanjikan pengguna mengunduh atau melihat 'Avengers: Endgame' online.

Aktivitas streaming awalnya dimulai tanpa insiden. Akan tetapi, ancaman berbahaya akan datang setelah itu dimulai, sebuah pesan akan muncul untuk meminta pengguna membuat akun.
Lebih lanjut pengguna akan diperintah untuk memvalidasi akun tersebut. 

Validasi akun tersebut melibatkan informasi tagihan pengguna dan detail kartu kredit termasuk kode CVC yang tercetak di bagian belakang kartu. Lalu informasi yang diberikan pengguna berada  di tangan scammers. Dia menang, penonton  tertipu karena tidak akan ada film yang telah dijanjikan. Konten asli yang ditayangkan para scammer hanya sebagian dari cuplikan trailer film. 

3. OTP  (One Time Password) adalah password dinamis (  bisa berubah-ubah ) yang dikirimkan ke nomor telepon seluler pemegang rekening. Dikirimkan oleh pihak bank atau situs jual beli online melalui SMS/email. OTP ini diberikan untuk meminta persetujuan akses ke rekening kita,  seperti mendebet rekening atau memotong pulsa. OTP bisa juga dibilang sebagai kode otorisasi terhadap sebuah transaksi.

Contoh kasus terkini yang melibatkan OTP ini dikuak oleh Subdit Cyber Crime Polda Metro Jaya, yang berhasil  mengamankan AZ (21) warga Lebung Gajah, Sumatera Selatan, terkait kejahatan penipuan, Jumat pekan lalu. Ditulis Kompas.com bertajuk Waspada Penipuan Berkedok Operator Bank, Minta Kode OTP untuk Belanja Online. Kamis, 22 Maret 2018

Dari keterangan kepada polisi, seorang korban bernama Andi mengatakan, dia dihubungi oleh seorang yang mengaku sebagai operator call center Bank BRI. Andi tidak curiga karena nomor yang menghubunginya bertuliskan "Bank BRI".

Pelaku kemudian bertanya ke Andi dengan alasan ingin mengecek data Andi sebagai nasabah. Andi hanya perlu menjawab benar atau tidak dari konfirmasi pertanyaan yang diajukan. Andi tidak curiga karena seluruh konfirmasi yang disampaikan AZ benar.

Selanjutnya pelaku meminta one time password (OTP) yang telah terkirim melalui pesan singkat. Kode OTP tersebut yang digunakan oleh pelaku untuk mengambil uang milik Andi. Dengan adanya OTP itu, Andi seolah-olah melakukan transaksi pembelian di situs tersebut. Maka dalam hal ini penipu telah berhasil melancarkan aksinya.

Catatan Iman Annida
Catatan Iman Annida
Sebagaimana PIN dan CCV atau CVC, keberadaan OTP juga sangat rahasia. Seperti aurat, harus  tertutup, tersembunyi jangan diberitahukan kepada siapapun. Karena kita tidak tahu dari mana kejahatan bisa bermula. Siapa saja berpeluang melakukan, termasuk orang dekat kita. Daripada merangkai prasangka, lebih baik kerahasiaan nomor nomor itu kita jaga.

 Waspada  terhadap beberapa modus kejahatan finansial saat Ramadhan mutlak diperlukan. Agar kita tidak menjadi korban. Salah satunya dengan menjaga kerahasiaan 3 nomor penting yang saya sebutkan di  atas. Bila ada kejanggalan dengan rekening kita segera hubungi pihak bank langsung, call center resmi atau bahkan pihak polisi. Supaya persoalan bisa segera diselesaikan. Salam puasa hari ke 3. 

Waspadai modus kejahatan finansial perbankan saat Ramadan

#thr2019hari3 #samberthr

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun