Sebagai warga daerah yang sedang menggeliat sektor pariwisatanya, ingin sekali saya berbuat sesuatu untuk tempat saya tinggal. Ada banyak destinasi wisata di wilayah kecamatan Pujon Kabupaten Malang ini. Â Kafe sawah begitu terkenal, juga Coban Rodo, Taman Pinus, Coban Sewu, Supit Urang, dan beberapa lagi ada di daerah antara kabupaten Malang dan kota Batu. Paralayang tepatnya.
Pernah beberapa kali saya kunjungi daerah tersebut. Dua tempat memikat yakni Paralayang dan Coban Rondo, telah pun didatangi turis mancanegara. Saya suka melihatnya. Ini menunjukkan potensi wisata kita juga diperhatikan penduduk belahan dunia lain.
Sebagai penulis, ingin sekali saya bertanya, wawancara kepada mereka. Saya ingin bertanya banyak kepada mereka tentang perasaan ketika mengunjungi tempat wisata itu. Apa yang menyebabkan mereka tertarik mengunjungi, apa keluhan mereka pada tempat wisata itu, serta apa saran dan harapannya.Â
Saya ingin membuat buku atau tulisan tentang potensi wisata ini agar gaungnya lebih mendunia. Agar lebih banyak lagi orang dari mancanegara datang melihat tempat wisatanya.Â
Jalan satu-satunya bagi penulis yakni menulis dengan bahasa yang bisa diterima warga dunia. Bahasa Inggris, salah satu pilihannya. Usia saya sudah tidak muda, namun keinginan ini masihlah menyala. Memulai kembali kegiatan menulis di usia senja mengajarkan saya banyak hal.Â
Ada begitu banyak yang bisa penulis lakukan. Untuk dirinya, untuk orang lain, untuk tanah kelahirannya. Termasuk berbuat sesuatu di sektor wisata.
Kebiasaan saya menulis online di berbagai media dunia maya yang ada di Indonesia mendorong pula keinginan yang lain. Yakni menulis dengan bahasa Inggris di media online internasional. Dengan bahasa Inggris yang baik saya bisa mengenalkan wisata Indonesia kepada dunia.
Kemampuan berbicara bahasa Inggris saya pasif. Maka ketika bertemu turis mancanegara tak banyak informasi atau cerita yang bisa saya dapatkan. Ini tentu saja menyedihkan saya. Andai saya bisa berbahasa Inggris lebih lancar tentu saya bisa dapatkan banyak hal dari mereka.Â
Para turis itu sangat suka ketika saya sapa, mereka suka keramahan orang kita. Meski dengan bahasa tarzan, senyum paling menawan yang saya tawarkan, atau dengan bahasa ' salah paham' masio salah pokok paham. Meminjamkan istilah arek Malang untuk sebuah kemampuan berbahasa minimal.
Maka untuk akhir hidup ini, ingin saya berbuat sesuatu. Menulis, yang bisa dibaca seluruh orang di dunia. Yang bisa bermanfaat untuk seluruh manusia tentunya. Baik bagi tempat yang saya tulis, orangnya maupun semua saja yang berkesempatan membaca tulisan saya.Â
Untuk itu semua saya berniat belajar bahasa dunia, Â lagi dan lagi. Lewat Bahasa saya ingin mendekap dunia. Bantu saya, atau mari gandeng tangan bersama.